Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sampoerna terus meningkatkan penyaluran kredit dalam rangka membantu pelaku UMKM untuk bertumbuh. Tercatat kredit Bank Sampoerna meningkat 25% yoy menjadi Rp 10,9 triliun di semester I 2023.
Kredit tersebut disalurkan kepada lebih dari 400.000 unit usaha maupun perorangan. Termasuk sekitar 230.000 pelaku UMKM untuk berbagai kebutuhan, di antaranya modal kerja, modal operasional, dan pembiayaan lainnya yang sifatnya produktif.
Pembiayaan pada pelaku usaha UMKM mendominasi kredit Bank Sampoerna, yakni sekitar 63% atau Rp6,9 triliun yang disalurkan baik secara langsung maupun melalui kolaborasi dengan pihak ketiga, seperti perusahaan fintech peer to peer lending dan koperasi.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kondusif turut memacu pelaku UMKM meningkatkan produktivitas dan penjualan. Kondisi ini mendorong pelaku UMKM meningkatkan permintaan terhadap kredit, dalam rangka menopang pertumbuhan usaha.
“Setelah melalui berbagai tantangan dalam mengelola risiko, saatnya pelaku UMKM mendapatkan momentum untuk bertumbuh. Bank Sampoerna selalu membantu pelaku UMKM dalam setiap fase tersebut melalui berbagai fasilitas yang memudahkan pelaku UMKM berkembang,” ujar Henky dalam siaran pers,Jumat (4/8).
Baca Juga: Bersih-Bersih NPL, BTN Akan Jual Aset Kredit Bermasalah di Semester II 2023
Ali menyampaikan kinerja solid Bank Sampoerna ditopang juga oleh prinsip kehati-hatian, sehingga rasio pinjaman bermasalah secara gross terhadap keseluruhan pinjaman dapat dikelola pada level 3,8%.
Jumlah pinjaman yang direstrukturisasi terus menurun, yang hingga akhir Juni 2023 tercatat sebesar 20,9% dibandingkan pada Juni 2022 sebesar 28,8%.
Pengelolaan likuiditas Bank Sampoerna dijalankan lebih efisien dengan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) di tingkat 86,9%. Secara fundamental kondisi keuangan sangat solid dengan rasio CKPN terhadap NPL mencapai lebih dari 102,2% dan CAR sebesar 29,4%, jauh di atas ketentuan CAR minimum yang ditetapkan OJK.
Ali menambahkan, Bank Sampoerna akan terus mengedepankan kolaborasi untuk mendukung pertumbuhan sektor UMKM hingga ke pelosok tanah air.
Dengan menggandeng perusahaan startup dan peer to peer lending, serta mengelaborasi transformasi digital, Bank Sampoerna akan memperluas jangkauan layanan dan berkomitmen memenuhi kebutuhan pelaku UMKM, terutama memberikan dukungan pembiayaan dan memfasilitasi berbagai transaksi keuangan agar bertumbuh bersama.
Baca Juga: OJK Catat Kredit Bank Himbara Mengalami Pertumbuhan Tertinggi pada Juni 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News