kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Nasabah gemar transaksi digital, bank tetap perluas jaringan kantor cabang


Jumat, 18 Juni 2021 / 14:21 WIB
Nasabah gemar transaksi digital, bank tetap perluas jaringan kantor cabang
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di?kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (25/5). Nasabah gemar transaksi digital, bank tetap perluas jaringan kantor cabang.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Meski transaksi digital semakin digemari nasabah, perbankan tetap memperluas jaringan kantor cabang di sepanjang 2021. Sejumlah bankir menyebut saat ini kantor cabang masih dibutuhkan oleh segmen tertentu. 

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencermati masih terdapat layanan keuangan oleh perbankan yang belum dapat diganti secara digital seperti setoran tunai dan pinjaman dalam jumlah besar. Direktur BCA Santoso bilang ke depannya, bank akan terus mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait kantor cabang BCA. 

“Pada Maret 2021, BCA memiliki 1.244 kantor cabang di Indonesia. BCA masih membuka beberapa jaringan kantor di area yang potensial. Namun, pada beberapa area yang sudah dapat ter-cover jaringan cabang terdekat lainnya dilakukan relokasi atau penutupan,” ujar Santoso kepada KONTAN pada Kamis (17/6).

BCA juga menilai nasabah banyak melakukan transaksi finansialnya melalui layanan perbankan digital seperti BCA mobile. Nilai transaksi mobile banking BCA tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 37,1% year on year (yoy) menjadi Rp 852 triliun dan internet banking BCA tercatat tumbuh 24% you menjadi Rp 3.414 triliun  per Maret 2021.

Baca Juga: Volume transaksi cash management BRI naik dua digit

Sedangkan transaksi di kantor cabang mengalami penurunan 11,8% yoy menjadi Rp 3.096 triliun pada kuartal pertama 2021. Sedangkan transaksi di mesin ATM juga turun 7,7% yoy menjadi Rp 507 triliun. 

Adapun Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan melihat nasabah ritel sudah lebih dari 98% melakukan transaksi melalui digital saat ini. Sehingga jumlah kantor cabang tradisional pun telah turun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. 

“Tetapi keberadaan cabang juga tetap penting untuk kami yang mempunyai segmen nasabah beragam, jadi cabang masih dipertahankan dalam jumlah yang lebih kecil. Kantor cabang baru masih akan dibuka tetapi juga ada yang ditutup dan direlokasi,” papar Lani kepada Kontan. 

Ia melihat layanan kantor cabang masih banyak digunakan oleh nasabah dari segmen non ritel seperti korporasi dan pelaku UMKM. Selain, itu CIMB Niaga juga akan mengembangkan kantor cabang dengan konsep digital lounge yang tidak memiliki petugas dan teller. 

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) punya rencana menutup 35 unit jaringan sepanjang 2021. Meski begitu, Direktur Distribution and Retail Funding BTN Jasmin bilang persero akan membuka 30 jaringan baru pada tahun ini.

Baca Juga: BNI catat kenaikan volume transaksi cash management, ini pendorongnya

Juga ada rencana peningkatan status pada 33 unit jaringan seperti kantor cabang pembantu yang dinaikan menjadi kantor cabang. Juga akan melakukan relokasi terhadap 48 unit jaringan sepanjang tahun.

“Saat ini, total kantor cabang BTN sebanyak 104 kantor yang terdiri dari 78 cabang konvensional dan 26 kantor cabang syariah. Terkait, dengan karyawan organik yang berada di outlet yang mengalami penutupan, maka akan dialihkan ke outlet yang membutuhkan tambahan personil seperti outlet yang statusnya meningkat,” papar Jasmin kepada Kontan. 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melakukan pemetaan ulang dalam penetapan layanan di outlet. BNI berencana akan menutup sekitar 96 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.

Penyesuaiannya bisa dilakukan dengan penggabungan cabang pembantu atau outlet payment point yang berdekatan, sehingga menjadi lebih efisien dan lebih optimal. 

Baca Juga: BRI catat volume transaksi cash management tumbuh 33% jadi Rp 1.489 triliun

Hingga Maret 2021, total jaringan kantor BNI di Indonesia telah mencapai 2.233 outlet. Adapun optimalisasi jaringan kantor dan shifting layanan ke digital dapat menciptakan efisiensi dari sisi biaya.

“Pandemi ini kesempatan buat kami melakukan efisiensi dalam bentuk digital. Namun bukan berarti kita melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK),” ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar pada Selasa (15/6). 

Hal ini seiring dengan nasabah BNI yang semakin masif menggunakan layanan mobile banking. Tercatat jumlah pengguna BNI Mobile Banking mencapai 8,56 juta atau tumbuh 58,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2% dibandingkan Maret 2020. 

Jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking mencapai 95 juta pada Kuartal I 2021 atau meningkat 50,4% dibandingkan kuartal I-2020 yang mencapai 63 juta transaksi.

Selanjutnya: Bank Mandiri salurkan kredit Rp 3,13 triliun kepada sektor EBT hingga kuartal I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×