Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dalam tiga bulan pertama ini, pertumbuhan bisnis perbankan masih melambat. Namun itu tidak membuat Bank OCBC NISP pesimistis dalam menjalankan bisnisnya di sepanjang tahun ini.
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP, menilai pertumbuhan bisnis bank baik dari kredit dan penghimpunan dana memang masih melambat di tiga bulan pertama kemarin. "Itu karena sebagian nasabah masih wait and see terhadap hasil pemilihan umum mendatang. Tapi, kami masih optimis menetapkan target bisnis tumbuh 15%-20% tahun ini," terang Parwati, Senin (7/4).
Parwati yakin, pasca pemilihan umum nanti, pasar akan kembali membaik, sehingga tidak perlu menunggu waktu lama untuk kembali meningkatkan pertumbuhan. Di sisi lain, Parwati juga mengatakan, pihaknya memiliki likuiditas yang cukup untuk melanjutkan ekspansi di tahun ini.
Selain dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada level 92%, dan rasio kecukupan modal (CAR) pada level 19,3%, OCBC NISP juga memiliki dana cadangan (secondary reserve) senilai Rp 17,7 triliun. "Ini sudah memperhitungkan laba kami yang ditahan dari perolehan di tahun lalu," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News