kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset Permata menyalip Bank Panin


Senin, 07 April 2014 / 09:45 WIB
Aset Permata menyalip Bank Panin
Drakor terbaru The First Responders bersaing di deretan drakor rating tertinggi pada minggu kedua bulan November tahun 2022.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Sebanyak 10 bank besar telah merilis kinerja tahun lalu. Rata-rata rapor bank kelas atas Indonesia ini masih tumbuh baik. KONTAN mencoba merangkum kinerja 10 bank besar berdasarkan aset maupun laba.

Komposisi 10 besar bank beraset jumbo tak banyak berubah. Peringkat 1 hingga 6 masing-masing dihuni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Bank BNI, Bank CIMB Niaga, dan Bank Danamon.

Tapi ada pergeseran peringkat antara Bank Panin dan Bank Permata. Mengacu ke laporan keuangan yang dipublikasikan, Permata menggeser posisi Panin dari sisi aset.
Pada tahun 2012, Panin menempati urutan tujuh dengan total aset Rp 148,88 triliun dan Permata menempati posisi delapan dengan aset Rp 131,79 triliun.

Kini, posisi itu berubah. Panin turun ke posisi delapan dengan aset Rp 164,05 triliun selama 2013.

Angka ini beda tipis dengan Permata yang menempati posisi tujuh dengan aset Rp 165,79 triliun. Panin tidak merespons pertanyaan KONTAN terkait penurunan tersebut. Yang pasti, pertumbuhan aset Permata lebih tinggi atau 25,79%, sedangkan aset Panin hanya naik 10,25% di 2013.

Pertumbuhan aset Permata tak lepas dari dorongan peningkatan volume kredit. Per 31 Desember 2013, kredit Permata Rp 24,66 triliun, naik 26,32%. Selain itu, ada peningkatan nilai efek-efek untuk tujuan investasi Rp 5,35 triliun atau naik 97,29%, serta adanya penempatan dana pada efek-efek yang dibeli untuk dijual kembali Rp 4,35 triliun.

Kini Permata tak lagi berharap mencetak kenaikan aset signifikan. Roy A Arfandy, Direktur Wholesale Bank Permata, bilang, yang terpenting adalah menjaga kualitas aset. "Kami belum fokus menjadi lima besar," kata Roy, kepada KONTAN, Minggu (6/4).

Di luar 10 besar, ada OCBC NISP yang tahun lalu membukukan total aset Rp 97,53 triliun atau tumbuh 23,24% year on year (yoy). Pencapaian itu dipicu pertumbuhan kredit bruto sebesar 20,9%.

Di bawah OCBC NISP adalah Bukopin dan Bank Jawa Barat dan Banten (BJB). Bukopin membukukan total aset Rp 69,46 triliun, tumbuh 5,74% (yoy). Tapi Bukopin tak sekadar ingin beraset besar. "Kami ingin menggenjot laba. Jika dari laba, saat ini masih di 20 besar," kata Glen Glenardi, Direktur Utama Bukopin, belum lama ini.

Perbandingan Aset dan Laba Bank Nasional          
Bank Aset Laba
2012 (triliun) 2013 (triliun) % 2012 (triliun) 2013 (triliun) %
1 Bank Mandiri 635,62 733,10 15,34 15,50 18,20 17,42
2 BRI 551,34 626,18 13,57 18,68 21,35 14,29
3 BCA 442,99 496,31 12,04 11,72 14,25 21,59
4 BNI 333,30 386,65 16,01 7,05 9,05 28,37
5 Bank CIMB Niaga 197,41 218,87 10,87 4,23 4,28 1,18
6 Bank Danamon 155,79 184,24 18,26 4,01 4,04 0,74
7 Bank Permata 131,79 165,79 25,79 1,37 1,72 25,54
8 Bank Panin 148,79 164,05 10,25 2,14 2,14 0
9 BII 115,72 140,55 21,45 1,21 1,54 27,27
10 BTN 111,75 131,17 17,38 1,36 1,56 14,71
11 Bank OCBC NISP 79,14 97,52 23,22 0,92 1,14 23,91
12 Bank Bukopin 65,69 69,46 5,74 0,83 0,93 12,05
13 BJB 66,99 67,04 0,07 1,19 1,38 15,97
Sumber: Laporan keuangan (konsolidasi), RTI dan pemberitaan KONTAN      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×