kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Nasional Re dapat tambahan modal dari Askrindo


Rabu, 18 November 2015 / 19:24 WIB
Nasional Re dapat tambahan modal dari Askrindo


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) akan mendapat tambahan modal dari induk usahanya.

Shaifie Zein, Presiden Direktur Reasuransi Nasional Indonesia mengatakan, perusahaan telah mendapatkan komitmen dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) untuk suntikan modalnya.

Jika sekarang modal Nasional Re sebesar Rp 900 miliar maka tahun depan diperkirakan paling sedikit ekuitas perusahaan mencapai Rp 1 triliun. "Atau bisa lebih yang pasti kami sudah dapat komitmen untuk mendapat suntikan modal," ujar Shaifie, Rabu (18/11).

Dengan modal yang lebih besar, Shaifie optimis bisnis perusahaan akan lebih besar.

Saat ini, perseroan memasarkan sedikitnya 16 produk reasuransi. Diantaranya adalah reasuransi harta benda, kendaraan bermotor, rekayasa, pengangkutan dan rangka kapal. Lalu, rangka pesawat, kredit, surety bond, kredit juga satelit. Produk lainnya adalah energi, tanggung gugat, kecelakaan diri, aneka dan reasuransi jiwa baik untuk reasuransi konvensional maupun reasuransi syariah.

Di lain sisi, dengan adanya POJK nomor 14 /POJK.05/2015 tentang retensi sendiri dan dukungan reasuransi dalam negeri serta surat edaran OJK nomor 31/SEOJK.05/2015 tentang batas retensi sendiri, besar dukungan reasuransi, dan laporan program reasuransi dan retrosesi yang baru diluncurkan pekan ini diyakini akan membawa dampak positif ke bisnis perusahaan.

Shaifie yakin bisnis reasuransi lokal akan kian menarik sejalan dengan perusahaan lokal akan berlomba untuk meningkatkan layanannya. "Tantangan industri adalah bagaimana dapat memberdayakan kemampuan yang ada di dalam negeri. Harus dapat lebih memberi service ke industri asuransi," tandas Shaifie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×