kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai Ekspor Capai US$ 1,27 Miliar, LPEI Luncurkan Desa Devisa Klaster Udang


Jumat, 15 Juli 2022 / 19:25 WIB
Nilai Ekspor Capai US$ 1,27 Miliar, LPEI Luncurkan Desa Devisa Klaster Udang
Peresmian ?Desa Devisa Klaster Udang? oleh LPEI di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada Jumat (15/7).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melihat komoditas udang memiliki potensi ekspor yang cukup besar. 

Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso menyatakan ekspor udang Indonesia merupakan salah satu komoditas unggulan dari ekspor perikanan secara keseluruhan. Porsinya mencapai 55%, sehingga perlu mendapat dukung dari hulu hingga ke hilir.

Riyani menyatakan Desa Devisa Klaster Udang terbentuk melalui business linkage yang dilakukan oleh LPEI kepada eksportir produk olahan udang. 

Pokdakan di Wilayah Situbondo menjadi sasaran LPEI dalam memberikan pendampingan dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor udang vaname melalui indirect export.

"Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) di Wilayah Situbondo yang akan menjadi Desa Devisa Klaster Udang merupakan komitmen LPEI untuk memperkuat ekosistem ekspor. Harapannya selain Pokdakan dapat menjadi lebih optimal sebagai pemasok, masyarakat yang terlibat juga menjadi lebih sejahtera,” ujarnya Jumat (15/7).

Baca Juga: LPEI Mencatat Nilai Ekspor Komoditas Lada Hitam US$ 17 Juta

Desa Devisa ini memiliki komoditi unggulan udang vaname. Terdapat sekitar 20 petambak udang dari 4 kecamatan dan 6 desa di Kabupaten Situbondo Jawa Timur. 

Data Indonesia Eximbank Institute LPEI ekspor udang dan olahannya naik hingga 17,56% (yoy) atau mencapai US$ 1,27 miliar selama Januari hingga Mei 2022.

Negara tujuan ekspor utama yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Vietnam dan Thailand. Guna menggarap sektor ini, LPEI membentuk Desa Devisa Klaster Udang di Situbondo, Jawa Timur yang merupakan pemasok dari eksportir produk olahan udang.

Riyani menambahkan pada program Desa Devisa kali ini, LPEI akan memberikan pendampingan yang terdiri dari tiga aspek utama yaitu kelembagaan, produksi dan akses pembiayaan. Pada aspek kelembagaan, pokdakan akan mendapatkan pelatihan penguatan manajemen dan penyusunan laporan keuangan.

"Dari sisi produksi, LPEI akan memberikan kincir air dan palet serta pendampingan sistem budidaya udang yang intensif. Selain itu, LPEI juga akan memberikan pendampingan kepada pokdakan untuk mendapatkan fasilitas akses pembiayaan," tuturnya.

Baca Juga: Dukung Industri Halal, LPEI Salurkan Pembiayaan Ekspor UKM Berskema Syariah Rp 12,2 T

Adapun Wakil Bupati Situbondo Khoirani mengapresiasi atas sinergi dan komitmen yang diberikan oleh LPEI. Ia melihat program Desa Devisa ini memberi kesempatan bagi wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakatnya.

"Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan dan kerja sama dari LPEI," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×