kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,66   5,02   0.54%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai Transaksi Bulanan Uang Elektronik Tembus Rp 35,1 Triliun


Senin, 28 November 2022 / 13:53 WIB
Nilai Transaksi Bulanan Uang Elektronik Tembus Rp 35,1 Triliun
ILUSTRASI. Nasabah memperlihatkan fitur dompet digital pada aplikasi mobile banking di Jakarta, Senin (10/5/2021). Volume transaksi uang elektronik meningkat 37,49% dengan nilai transaksi uang elektronik bulanan mencapai Rp 35,1 triliun.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan riset pemasaran InsightAsia memaparkan hasil riset yang menunjukkan nilai transaksi uang elektronik tumbuh pesat hingga 58,6% dalam satu tahun terakhir. Volume transaksi meningkat 37,49% dengan nilai transaksi uang elektronik bulanan mencapai Rp 35,1 triliun.

Hasil riset tersebut juga menyebut, penyedia layanan dompet digital GoPay mendapatkan kepuasan dari 84% konsumen, disusul OVO sebesar 80%, dan DANA sebesar 75%. Padahal, mayoritas responden 61% menggunakan 2 hingga 3 platform e-wallet untuk pembayaran berbagai transaksi, baik online maupun offline.

Riset InsightAsia juga menemukan kecenderungan penggunaan dompet digital telah berkembang dari sekadar pembayaran ke pengelolaan uang seperti transfer uang, menyediakan riwayat transaksi, dan fitur bayar belakangan atau paylater.

Ada 10 macam penggunaan dompet digital. Paling besar belanja di e-commerce, kemudian top-up pulsa telepon seluler, diikuti oleh transfer uang dalam platform, melihat riwayat transaksi, transfer bank, pesan kuliner, pembayaran tagihan, pembayaran offline pengeluaran rumah tangga dan paylater.

Baca Juga: Duduki Peringkat Teratas Aplikasi Keuangan, Ini Kunci DANA

Research Director InsightAsia Olivia Samosir mengatakan, perusahaan digital yang menaungi dompet digital dan e-commerce dalam satu atap jadi memiliki bonus tersendiri.

"Mereka memiliki potensi menjadi pemenang pasar karena menyediakan kelengkapan dan kemudahan bertransaksi, contohnya GoTo yang memiliki Tokopedia dan GoPay dalam satu ekosistem," kata Olivia saat ditemui Kontan.co.id, di Jakarta, Senin (28/11).

Masa pandemi turut memicu pergeseran kebiasaan masyarakat ke transaksi non tunai. Upaya pembatasan interaksi antar-manusia juga memicu meningkatnya transaksi nontunai. Ini menjadikan peran uang elektronik yang semakin penting.

Nilai transaksi uang elektronik telah tumbuh pesat hingga 58,6% dalam satu tahun terakhir, dan volume transaksi meningkat 37,49% dengan nilai transaksi uang elektronik bulanan mencapai Rp 35,1 triliun.

Di penghujung hasil riset InsightAsia menarik kesimpulan bahwa teknologi finansial, seperti e-wallet dan kode QR akan terus meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan membuka lebih banyak akses ke beragam aktivitas produktif.

Saat masyarakat memperluas penggunaan e-wallet dan QR, kondisi ini dipercaya akan membawa industri ke tingkat yang sama sekali baru. Hanya brand yang mampu memenuhi kebutuhan fintech masyarakat dan mewujudkan janjinya secara konsisten yang dapat memenangkan pasar di masa depan.

Survei yang digagas di Bulan Fintech Nasional ini melibatkan 1 300 responden dan dilaksanakan di 7 kota besar di Indonesia meliputi Jabodetabek, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Palembang dan Pekanbaru dari tanggal 19-30 September 2022.

Sebagai informasi, PT InsightAsia Research Group Indonesia (InsightAsia – The Asia Market Research Specialist) adalah Perusahaan Riset yang didirikan sejak 1997 dan memiliki lebih dari 120 research expert di Indonesia, Singapore, Thailand, Malaysia, Philippines, Vietnam dan China.

Baca Juga: Bersama BI dan ASPI, DANA Rilis Layanan QRIS Transfer, Tarik Tunai, dan Setor Tunai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×