Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatat rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) berada di level stabil hingga Agustus 2025.
Direktur Keuangan Adira Finance, Sylvanus Gani mengatakan, rasio NPF perusahaan tercatat di level 2,2%, angka tersebut masih berada di bawah rata-rata industri multifinance.
“Rasio NPF perusahaan tercatat stabil, masih dalam batas internal yang ditetapkan dan di bawah rata-rata industri,” ujarnya kepada Kontan, Senin (13/10/2025).
Baca Juga: Adira Finance Terbitkan Obligasi Rp1,65 T dan Sukuk Rp700 Miliar pada Oktober 2025
Gani tak menampik bahwa pelemahan daya beli masyarakat dan sentimen negatif terhadap perekonomian berpotensi menekan kemampuan bayar para konsumen.
“Kondisi tersebut memang dapat berdampak pada peningkatan risiko pembiayaan bermasalah, karena berpengaruh terhadap kemampuan bayar,” jelasnya.
Untuk menjaga rasio kredit bermasalah tetap terkendali, Adira Finance menerapkan sejumlah langkah strategis.
Di antaranya, dengan memperkuat prinsip penyaluran pembiayaan yang tersegmentasi sesuai dengan risk appetite internal, sekaligus memastikan proses penagihan atau collection berjalan efektif di seluruh jaringan cabang.
“Perusahaan dan juga memastikan kegiatan collection dilakukan secara efektif untuk mengurangi potensi kredit macet," lanjutnya.
Baca Juga: Adira Finance Salurkan Pembiayaan Baru Syariah Rp 6 Triliun hingga September 2025
Sebagai informasi, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kualitas pembiayaan industri multifinance secara umum menunjukkan perbaikan. Per Agustus 2025, rasio NPF gross industri tercatat sebesar 2,51%, turun tipis dari 2,52% pada bulan sebelumnya.
Selanjutnya: 10 Orang Terkaya Indonesia Pekan Kedua Oktober 2025: Prajogo Pangestu Makin Kaya
Menarik Dibaca: Pasar Hindari Risiko, Harga Emas Mencapai Puncak Tertinggi Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News