kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.301   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.115   46,15   0,65%
  • KOMPAS100 1.037   7,05   0,68%
  • LQ45 801   4,09   0,51%
  • ISSI 230   2,33   1,03%
  • IDX30 416   0,70   0,17%
  • IDXHIDIV20 489   0,57   0,12%
  • IDX80 117   0,52   0,45%
  • IDXV30 119   -0,28   -0,24%
  • IDXQ30 135   -0,17   -0,13%

NPF Industri Paylater Naik, Akulaku Klaim Kualitas Kredit Tetap Terjaga di Level 1,8%


Selasa, 03 Juni 2025 / 15:37 WIB
NPF Industri Paylater Naik, Akulaku Klaim Kualitas Kredit Tetap Terjaga di Level 1,8%
ILUSTRASI. Chief Financial Officer Akulaku Finance Indonesia Aan Setiadi. Akulaku Finance Indonesia menyatakan bahwa kinerja pembiayaan BNPL perusahaan masih berada di jalur yang sehat dan sesuai target


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 47,11% secara tahunan (year-on-year/YoY) per April 2025. Namun, lonjakan ini dibayangi oleh peningkatan rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) gross yang mencapai 3,78%, naik dari 3,48% pada bulan sebelumnya.

Di tengah kenaikan risiko kredit industri, PT Akulaku Finance Indonesia menyatakan bahwa kinerja pembiayaan BNPL perusahaan masih berada di jalur yang sehat dan sesuai target. Chief Financial Officer (CFO) Akulaku Finance Indonesia, Aan Setiadi, menyebut NPF perusahaan saat ini masih terkendali di level 1,8%.

“NPF kami masih terjaga pada level yang sangat baik dan sesuai target perusahaan, yakni 1,8%. Kami menjaga kualitas aset melalui proses akuisisi kredit yang selektif, manajemen portofolio secara disiplin, dan penguatan aktivitas penagihan,” jelas Aan kepada Kontan, Selasa (3/6).

Baca Juga: OJK Catat Pembiayaan BNPL Perusahaan Pembiayaan Tumbuh 47,11% per April 2025

Aan menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan baru di Akulaku juga sejalan dengan target perusahaan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini didukung oleh strategi untuk menumbuhkan aset secara sehat dan memperluas pangsa pasar, tidak hanya di sektor online, tetapi juga melalui penetrasi ke sektor offline.

“Kami memperkuat kerja sama strategis dengan merchant dan institusi keuangan untuk menciptakan skema pembiayaan yang lebih kompetitif serta meringankan beban bunga konsumen,” tambahnya.

Menurutnya, tantangan likuiditas saat ini menjadi isu utama di industri BNPL. Untuk itu, pihaknya terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan guna menjaga kestabilan operasional dan ekspansi bisnis.

Baca Juga: Pembiayaan Pay Later Melejit 47% di April, Celios: Waspadai Risiko Gagal Bayar

Selanjutnya: Tak Bisa Haji Tanpa Dokumen Ini, Pahami Pentingnya Kartu Nusuk untuk Jamaah Haji

Menarik Dibaca: Beli Saham ISAT Sekarang, Berpotensi Kantongi Yield 4% dari Dividen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×