kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Pembiayaan Pay Later Melejit 47% di April, Celios: Waspadai Risiko Gagal Bayar


Senin, 02 Juni 2025 / 21:10 WIB
Pembiayaan Pay Later Melejit 47% di April, Celios: Waspadai Risiko Gagal Bayar
ILUSTRASI. Pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) yang disalurkan perusahaan pembiayaan melonjak tajam (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) yang disalurkan perusahaan pembiayaan melonjak tajam.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pembiayaan BNPL tumbuh 47,11% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada April 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Maret sebesar 39,28% YoY.

Baca Juga: Pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) Tumbuh 47,11% per April 2025

Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda menilai, lonjakan ini dipicu oleh kebutuhan masyarakat yang meningkat setelah Lebaran, sementara pendapatan mereka sudah terkuras selama periode Idulfitri.

“Satu bulan pasca Lebaran, harga barang belum normal, sementara pendapatan sudah habis. Akhirnya masyarakat mencari pembiayaan untuk menutup kebutuhan bulanannya,” ujar Nailul kepada Kontan.co.id, Senin (2/6).

Ia menyebut, tingginya minat terhadap BNPL juga karena banyak masyarakat belum terjangkau layanan perbankan formal.

Dalam situasi ekonomi yang masih tertekan dan daya beli lemah, pembiayaan digital menjadi solusi jangka pendek yang kian digemari.

“Dulu mereka pinjam ke keluarga atau rentenir. Sekarang mereka manfaatkan pembiayaan digital, termasuk BNPL,” imbuhnya.

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Buy Now Pay Later Tembus Rp 36,24 Triliun per Februari 2025

Risiko Kredit Mengintai

Meski prospek BNPL masih akan tumbuh, Nailul mengingatkan adanya potensi risiko kredit bermasalah yang patut diwaspadai.

“PHK yang masif akan menekan permintaan rumah tangga. Saya khawatir, nasabah yang terjaring BNPL adalah nasabah dengan kualitas buruk. Ini bisa memperburuk kualitas pembiayaan,” tegasnya.

Nailul menilai, perlunya penguatan mitigasi risiko dan seleksi kredit lebih ketat di tengah tren akselerasi pembiayaan digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×