Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Setidaknya, bank milik PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini berharap rasio tersebut mampu ditekan hingga di bawah level 3% tahun ini.
Salah satu upayanya antara lain dengan masuk ke pembiayaan dengan segmen, sektor dan nasabah dengan tingkat tingkat risiko yang rendah. Beberapa sektor yang dinilai stabil oleh perseroan yakni pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga: Mau nabung emas tanpa ribet, pakai Bukalapak saja
"Kami harus ekstra hati-hati terhadap bisnis dan komoditas yang terdampak langsung oleh perang dagang dan faktor global lainnya," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa perseroan akan terus meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) untuk memperkuat sisi analisis, mitigasi risiko dan relationship management.
Berbeda dengan industri, PT Bank BCA Syariah justru sampai dengan bulan Agustus 2019 mencatatkan rasio NPF rendah di level 0,63%. Sedikit menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 0,7%. Lantaran jauh di bawah industri, Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih mengatakan pihaknya bakal menjaga NPF di bawah 1%.
Pun, pihaknya mengaku tidak terlalu khawatir terkait ancaman kenaikan NPF. Sebab, BCA Syariah sudah memiliki rasio pencadangan yang cukup tebal yakni sebesar 200%. "Pastinya akan kami jaga kurang lebih di atas 200% tahun ini," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/9).
John menuturkan, dari mayoritas pembiayaan tersebut, NPF disumbang terbesar oleh sektor produktif. Terbagi dari beberapa sektor pembiayaan seperti perdagangan, perindustrian, manufaktur dan perkebunan.
Sebabnya, hampir 97% pembiayaan BCA Syariah menurut John memang berada di pembiayaan modal kerja dan investasi. Sedangkan untuk segmen ritel, total eksposur pembiayaan perseroan baru sebesar 3% dari total pembiayaan.
Baca Juga: Ogah ke ATM, top up TapCash BNI bisa lewat BNI Mobile Banking
"Tahun ini tetap kami ekspansi pembiayaan, targetnya dua digit pertumbuhannya. Setelah sempat hanya tumbuh 5%," lanjutnya.
Sebagai tambahan informasi saja, merujuk data OJK NPF perbankan syariah paling tinggi ada di sektor perdagangan yakni mencapai 7,04%. Meningkat dari setahun sebelumnya sebesar 6,44%.
Selain itu, sektor industri pengolahan juga mencatat NPF tinggi sebesar 5,14% per Juni 2019 atau naik dari Juni 2018 sebesar 4,54%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News