Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut Non Performing Financing (NPF) industri multifinance sebesar 2,77% pada Mei 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan NPF pada Mei turun dibandingkan NPF ada April yaitu 2,82%.
Perusahaan multifinance CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyampaikan, sampai dengan Juni 2024, posisi NPF berada di angka 1,42%, turun 5 basis poin (bps) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,47%.
Namun, Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menjelaskan, apabila NPF Juni 2024 dibandingkan dengan NPF Mei 2024, NPF CNAF pada Juni 2024 naik 9 bps dari NPF bulan Mei 2024 sebesar 1,33%.
Baca Juga: OJK Catat Outstanding Pembiayaan Syariah Multifinance Rp 26,5 Triliun Per Mei 2024
"Ini disebabkan kondisi makro ekonomi yang mengalami kontraksi, terlihat dari kenaikan inflasi serta BI Rate sehingga berdampak pada tertundanya pembayaran angsuran, kendati demikian NPF CNAF saat ini masih lebih baik dari rata-rata industri multifinance dimana dari data OJK mencatatkan NPF bulan April 2024 sebesar 2,8%," ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, Kamis (11/7).
Namun, Ristiawan mengatakan pihaknya masih optimistis untuk dapat menutup tahun 2024 dengan angka NPF di bawah 1%, dengan menjalankan berbagai strategi.
Seperti misalnya, CNAF terus berupaya untuk menjaga kesehatan portofolio perusahaan dengan pemutakhiran sistem scoring dalam memastikan kualitas nasabah yang disetujui adalah yang mempunyai tingkat risiko terkendali.
CNAF juga aktif mengingatkan debitur terkait pembayaran angsuran lebih awal melalui fasilitas WhatsApp juga telephone dan saat ini CNAF sedang mengembangkan tekhnologi telephone mempergunakan suara robot, serta memperkuat proses KYC nasabah.
Baca Juga: Empat Multifinance Telah Melaporkan Realisasi Akuisisi oleh Asing ke OJK
"Kami juga akan menambah channel dan metode pembayaran angsuran agar akses pembayaran angsuran menjadi lebih mudah terjangkau di masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, PT BCA Finance mencatat tingkat NPF sebesar 2,05% pada Juni 2024. Nilai itu menurun jika dibandingkan dengan posisi NPF pada Mei 2024 sebesar 2,34%.
"Tren NPF memang biasanya setelah Lebaran akan naik dan setelah nya akan bertahap mulai membaik," ujar Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim kepada Kontan.co.id, Kamis (11/7).
Untuk menekan NPF, Roni bilang, BCA Finance menerapkan strategi antara lain dengan lebih memperketat lagi akuisisi yang telah dijalankan perusahaan.
Selanjutnya: Laba Diproyeksi Turun, Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP) dari BRI Danareksa
Menarik Dibaca: Daftar HP dengan Kamera Terbaik Tahun 2024, Bisa Hasilkan Foto Luar Biasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News