kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

NPL 9%, pencadangan KUR Bank Jatim membengkak


Rabu, 19 Desember 2012 / 20:00 WIB
NPL 9%, pencadangan KUR Bank Jatim membengkak
ILUSTRASI. Khusus Kartu Kredit digibank, Pesan Hotel di Tokopedia Dapatkan Diskon Rp350.000


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur (Bank Jatim), mencatat penurunan kinerja di kuartal ketiga 2012. Laba bank yang bermarkas di Surabaya ini amblas hingga 42% dari Rp 694,92 miliar menjadi Rp 489,17 miliar dalam hitungan year on year (yoy).

"Salah satu faktor penyebabnya adalah fraud kredit usaha rakyat (KUR) yang belum lama ini terbongkar. Hal tersebut lumayan membuat kami shock," keluh Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto kepada KONTAN, Rabu (19/12).

Pada pertengahan Desember, bank yang baru melakukan initial public offering (IPO) tahun ini mencatat, kredit macet atau non performing loan (NPL) KUR mencapai 9%.

"Tahun ini kami sudah menyalurkan Rp 1,8 triliun," ujar Hadi. Dari besaran NPL tersebut, Bank Jatim sudah menyediakan dana pencadangan hingga Rp 170 miliar. Hadi mengakui, pencadangan ini termasuk sangat tinggi dan juga menggerus keuntungan bank.

Belajar dari penurunan tersebut, Bank Jatim akan lebih selektif dalam menyalurkan kredit sektor cilik. Tahun depan, bank tidak akan seagresif tahun ini dalam menyalurkan KUR. Bisa dipastikan, nilainya akan di bawah Rp 1 triliun atau berkisar Rp 700 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×