kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

NPL Naik Secara Bulanan, Perbankan Anggap Masih Terjaga


Jumat, 09 Juni 2023 / 20:46 WIB
NPL Naik Secara Bulanan, Perbankan Anggap Masih Terjaga
ILUSTRASI. PT Bank Danamon Indonesia Tbk.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) industri perbankan mulai mengalami kenaikan di April 2023. Namun, bank menilai hal tersebut masih wajar dan tidak mengkhawatirkan.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat NPL net di periode April berada di level 0,78%, naik dari bulan sebelumnya di level 0,72%. Namun, angka tersebut membaik jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu di level 0,83%.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai kenaikan NPL tersebut lebih banyak disebabkan oleh pertumbuhan kredit yang melambat di periode tersebut. Tren naik diprediksi bisa bertahan hingga awal semester II nanti.

Lebih lanjut, Amin bilang jika nantinya pertumbuhan kredit masih melambat dan dampak dari berakhirnya restrukturisasi Covid-19 pada Maret kemarin yang semisal dibiarkan oleh bank, maka bukan tidak mungkin NPL bisa mengalami kenaikan.

Baca Juga: OJK: Merger Bank Nobu dan Bank MNC Masih Sesuai Jadwal

“Kalau sekarang dampak berakhirnya restrukturisasi ada tapi masih kecil,” ujarnya.

Ia menyebutkan saat ini bank lebih terlihat wait and see dihadapkan pada suku bunga BI yang masih tinggi sehingga bisa berdampak pada perlambatan penyaluran kredit. Sehingga, perlu ada strategi yang disiapkan perbankan.

Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Dadi Budiana bilang saat ini dirinya tak melihat akan adanya kenaikan NPL yang material. Ia menargetkan tetap menjaga rasio NPL di bawah 3%.

Dadi merinci saat ini NPL berada di level 2,5%, turun dari posisi akhir tahun lalu di level 2,6%. NPL tersebut juga lumayan turun dari periode April 2022 yang ada di sekitar 2,8%.

“Jadi kami memang sedang mengalami penurunan rasio NPL, seiring dengan berakhirnya pandemi,” ujar Dadi.

Ia juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya juga tak khawatir dengan dampak dari berakhirnya relaksasi Covid-19 yang bisa mempengaruhi NPL. Sebab, hal tersebut sudah diantisipasi sejak lama.

“Kami melakukan proses seleksi debitur yang ketat, pengawasan kredit secara melekat, dan pencadangan yang konservatif,” ujarnya.

Baca Juga: Askrindo dan BPD Sumut Jalin Kerjasama Asuransi Kredit dan Kontra Bank Garansi

Sementara itu, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn  bilang pihaknya juga masih mencatat NPL menurun. Dimana, NPL pada Maret 2023 tercatat sebesar 1,8% dari sebelumnya 2,3% di periode sama tahun lalu.

Hera menyebut saat ini pihaknya juga menjaga NPL dengan memastikan kecukupan pencadangan kredit di setiap sektor. Pencadangan NPL di BCA saat ini berada di level 285,4%.

“BCA tetap optimis dalam penyaluran kredit dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian sehingga kualitas pinjaman tetap terjaga,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×