Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Kencana Internusa Artha Finance alias KITA Finance pelan-pelan harus mengucapkan salam perpisahan pada lini usaha pembiayaan mobil bekas. Sebab, alih-alih menguntungkan, aktivitas pembiayaan mobil bekas malah mengerek rasio kredit macet atau non performing loan (NPL).
Rasio kredit macet KITA Ficance menjadi 0,91% pada kuartal ketiga tahun ini. NPL tersebut tercatat naik 11% ketimbang kuartal ketiga tahun lalu yang berasal dari rasio kredit macet di lini usaha pembiayaan mobil bekas sebesar 2,82%, pembiayaan mobil baru bermerek Honda 0,55% dan pembiayaan mobil baru non-Honda 1,06%.
“Karenanya, mulai tahun ini, kami ingin lebih fokus biayai mobil baru yang memang menjadi keahlian kami dan pelan-pelan mengurangi porsi mobil bekas,” ujar Ernin Saleh, Direktur KITA Finance kepada KONTAN, kemarin (16/10).
Meski marjin yang dihasilkan lini usaha pembiayaan mobil bekas lebih menggiurkan, menurut Ernin, bisnis ini sangat rentan akan risiko. Risikonya bukan cuma karena kondisi mesin dan fisik mobil yang sudah tidak seperti mobil baru, tetapi juga risiko kredit bermasalah.
Saat ini, KITA Finance tercatat menyalurkan pembiayaan mobil baru sebanyak 85% - 90%, sedangkan sisanya mengalir ke pembiayaan mobil bekas. Komposisi ini dinilai membaik dari sebelumnya, mobil bekas bisa mencapai lebih dari 15%.
“Kalau menghilangkan bisnis dari pembiayaan mobil bekas, tidak ya. Tetapi, porsinya saja diturunkan. Jadi, fokus kami kembali ke pembiayaan mobil baru. Porsinya akan fifty-fifty antara merek Honda dan non-Honda,” imbuh Ernin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News