Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bank OCBC NISP menargetkan penyaluran kredit konsumer tahun ini tumbuh sama dengan tahun lalu. Tahun lalu, kredit konsumer yang disalurkan tumbuh 0,78% secara year on year (yoy) dibanding akhir tahun 2012.
Menurut Direktur Konsumer Bank OCBC NISP Andrea Krishnawan, sampai akhir tahun ini, kondisi ekonomi masih agak sulit. Terlebih apabila terjadi penyesuaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yang pertama kali terkena dampak tekanan adalah sektor konsumer. “Oleh sebab itu kami hanya menargetkan pertumbuhan kredit konsumer sama dengan tahun lalu,” kata Andrea, Kamis (6/11).
Andrea menegaskan sepanjang tahun ini, kredit konsumer terutama kredit pemilikan rumah (KPR) juga melambat cukup banyak. Ini dampak dari kebijakan Loan To Value (LTV) dari Bank Indonesia (BI) yang memperbesar setoran uang muka bagi debitur yang hendak memiliki rumah lebih dari satu. “Ini cukup mempengruhi mengapa kredit konsumer kita tumbuhnya kami perkirakan tidak terlalu tinggi,” pungkas Andrea.
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2013, jumlah kredit konsumer yang dikucurkan oleh Bank OCBC NISP mencapai Rp 12,79 triliun. Jumlah ini hanya tumbuh 0,78% secara yoy dibandingkan akhir tahun 2012 yang mencapai Rp 12,69 triliun.
Sementara di akhir September 2014, kredit konsumer yang dikucurkan Bank OCBC NISP mencapai Rp 11.98 triliun. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 6,69% dibandingkan akhir September 2013 yang mencapai Rp 12,84 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News