kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

OJK: 60 perusahaan multifinance pembiayaan produktifnya masih di bawah 10%


Minggu, 10 Februari 2019 / 19:02 WIB
OJK: 60 perusahaan multifinance pembiayaan produktifnya masih di bawah 10%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 60 perusahaan multifinance pembiayaan produktifnya masih di bawah 10%.

Hal ini diungkap oleh Bambang W Budiawan Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2B OJK dalam keterangan tertulis kepada kontan.co.id, Jumat (8/2).

“Sesuai regulasi, multifinance harus memiliki porsi penylauran pembiayaan ke sektor produktif paling rendah 10% pada akhir 2023,” kata Bambang.

Secara industri, menurut Bambang, pembiayaan produktif sudah menyumbang sekitar 37% dari total pembiayaan.

Multifinance berusaha memenuhi rasio kredit produktif pada 2019 ini. Hal ini seiring dengan terbitnya aturan baru revisi POJK No. 29/POJK.05/2014 yaitu POJK No 35/POJK.05/2018.

Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bilang dengan aturan baru ini pemenuhan kredit produktif secara industri akan dilakukan bertahap.

“Jadi pemenuhan ketentuan porsi kredit produktif dilakukan secara bertahap dari 5% ke 10%,” kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Kamis (7/2).

Nantinya menurut Suwandi, beberapa pembiayaan kendaraan bermotor bisa diklasifikasikan ke kredit produktif.

Saat ini sebagai gambaran secara industri multifinance sudah memenuhi ketentuan kredit produktif. Namun memang ada beberapa multifinance yang belum memenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×