kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

OJK akan bicarakan ekspansi bank dengan Filipina


Sabtu, 29 April 2017 / 18:12 WIB
OJK akan bicarakan ekspansi bank dengan Filipina


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan membentuk kesepakatan dengan di negara Asia untuk memberikan jalan bagi bank di Indonesia yang ingin ekspansi ke luar negeri. Triyono, Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional OJK mengatakan, pihaknya akan membentuk kesepakatan bilateral dengan Filipina.

“Rencana awal OJK akan membentuk kesepakatan bilateral dengan Filipina pada akhir April 2017 namun ditunda menjadi akhir Mei 2017,” kata Triyono, Kamis (27/4). Kesepakatan bilateral antara OJK dengan Bangko Sentral ng Pilipinas yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini untuk mewadahi PT Bank Mandiri Tbk yang ingin ekspansi kesana.

Lanjutnya, OJK akan membuat ramuan yang paling menarik agar bank dari Indonesia dapat masuk ke Filipina begitu juga sebaliknya. Misalnya, rekomendasi untuk akuisisi bank lokal bukan mendirikan bank baru, atau mengakuisisi dua bank lokal kemudian menyatukan bank tersebut untuk menjadi besar.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, pihaknya telah mendapatkan izin bank berkategori Qualified ASEAN Bank (QAB). Ini menjadi tiket Bank Mandiri untuk pergi ke luar negeri. Bank berplat merah ini ingin menjajaki bisnis di beberapa negara asia seperti Filipina dan Vietnam.

Bank Mandiri berminat ekspansi bisnis ke Filipina dan Vietnam pada jangka menengah atau sekitar awal tahun 2018. Untuk masuk ke negara tersebut, perusahaan berminat untuk mengakuisisi atau membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV). “Kami bisa beli bank atau multifinance dari pasar yang sudah ada,” kata Kartika.

Alasannya, lebih mudah mengembangkan bisnis dengan mengakuisisi bank atau multifinance di luar negeri daripada mendirikan perusahaan sendiri. Terlebih, bank-bank yang akan diakuisisi telah memiliki pasar lokal yang mampu mendongkrak bisnis lebih tinggi. “Kalau nggak punya market akan sulit,” tambahnya.

Triyono menambahkan, OJK dan Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, tengah membahas rencana pembukaan kantor cabang PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) di Melbourne, Australia.

Rencana pembukaan cabang BNI di Melbourne menjadi salah satu topik dalam pertemuan bisnis Pemerintah Negara Bagian Victoria yang dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Menteri Keuangan Negara Bagian Victoria Tim Pallas di Melbourne, Australia, Jumat (21/4).

Pengawas perbankan ini mengharapkan BNI bisa membuka kantor cabang dalam waktu dekat di Melbourne untuk memanfaatkan potensi keuangan di area tersebut khususnya dengan menyajikan layanan keuangan yang dibutuhkan oleh setiap bisnis dan kebutuhan WNI di Australia.

OJK sudah menyampaikan kepada pemerintah di Victoria dan otoritas perbankan Australia untuk rencana pembukaan cabang BNI di Melbourne, sekarang tinggal BNI melanjutkan prosesnya.

Panji Irawan, Direktur Treasury BNI, mengatakan, pihaknya akan mulai menyiapkan proses pengajuan izin kepada otoritas perbankan di Australia dan berharap bisa mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang yang selain beroperasi untuk wholesale banking tetapi juga retail banking.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×