| : WIB | INDIKATOR |

EMAS 2.307.000 8.000 0,35%
USD/IDR 16.680 -27,00 -0,16%
IDX 8.391 -3,35 -0,04%
KOMPAS100 1.160 -7,83 -0,67%
LQ45 845 -8,63 -1,01%
ISSI 290 -0,83 -0,29%
IDX30 444 -0,53 -0,12%
IDXHIDIV20 511 -2,43 -0,47%
IDX80 131 -0,99 -0,75%
IDXV30 138 -0,38 -0,28%
IDXQ30 140 -0,92 -0,65%

OJK Catat Laba Multifinance Capai Rp 16,14 Triliun per September 2025

Senin, 10 November 2025 / 18:34 WIB

ILUSTRASI. Pelayanan nasabah BFI Finance di Tangerang Selatan (7/3/2025). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba sektor ini mencapai Rp 16,14 triliun per September 2025.

Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri multifinance terus menunjukkan kinerja positif hingga kuartal III-2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba sektor ini mencapai Rp 16,14 triliun per September 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, mengatakan laba multifinance tumbuh 10,54% secara bulanan (month to month/mtm).

“Laba perusahaan pembiayaan tumbuh dobel digit, yaitu 10,54% mtm,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Jumat (7/11/2025).

Menurut Agusman, peningkatan laba tersebut didorong oleh naiknya pendapatan pembiayaan.

Selain itu, tren penyaluran pembiayaan juga terus meningkat seiring dengan berbagai promo yang digelar perusahaan pembiayaan menjelang akhir tahun.

OJK optimistis momentum tersebut akan mendorong pertumbuhan pembiayaan, terutama bagi perusahaan multifinance yang terafiliasi dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).

“Per September 2025, penyaluran piutang pembiayaan yang terafiliasi dengan ATPM naik 6,80% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 228,52 triliun,” jelas Agusman.

Secara keseluruhan, total piutang pembiayaan industri multifinance mencapai Rp 507,14 triliun per September 2025, tumbuh 1,07% secara tahunan.

Sementara tingkat pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,47%, membaik dari posisi bulan sebelumnya yang berada di level 2,51%.

OJK menilai tren ini menunjukkan daya tahan industri multifinance yang tetap solid di tengah dinamika ekonomi, sekaligus menandakan potensi pertumbuhan yang berlanjut menuju akhir tahun.