kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

OJK dorong perbankan asing biayai pembangunan


Senin, 16 Februari 2015 / 20:31 WIB
OJK dorong perbankan asing biayai pembangunan
ILUSTRASI. Ketum Golkar Airlangga Hartarto: Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tak berkomunikasi soal merapatnya ke Anies Baswedan.


Sumber: Antara | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mendorong perbankan asing untuk meningkatkan kontribusinya dalam kegiatan investasi yang dibutuhkan sehingga membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia.

"Otoritas akan terus mendorong bank asing agar bisa lebih berperan untuk membiayai sektor-sektor yang dibutuhkan oleh Indonesia," ujar Deputi Komisioner Pengawas Bank I OJK Mulya E. Siregar dalam seminar bertajuk "Menciptakan Optimisme dan Peluang di Tengah Ketatnya Persaingan Global" di Jakarta, Senin.

Ia mengharapkan bank asing dapat menggarap sektor-sektor yang belum terjamah oleh bank domestik seperti sektor konstruksi, pertanian, dan pertambangan. Kontribusi di sektor itu dinilai kurang, sementara sektor itu perlu mendapatkan prioritas.

"Kita arahkan bank asing untuk masuk ke kredit yang dibutuhkan Indonesia, bukan cuma kredit konsumsi karena kita juga sudah bisa melakukannya. Bank asing yang masuk ke Indonesia kita lihat keahliannya, kalau memliki kemampuan di sektor agrikultur, kenapa tidak?," katanya.

Mulya E. Siregar juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendefinisian ulang istilah bank asing di Indonesia menjelang integrasi perbankan ASEAN 2019.

"Bank yang 50% lebih modalnya dimiliki oleh asing atau terbukti dikendalikan pihak asing bisa dikatakan itu bank asing," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani mengatakan bahwa pemerintah harus memberikan perhatian lebih terhadap pertambangan dan pertanian.

Ia menambahkan bahwa beberapa sektor akan menjadi incaran investor untuk menanamkan dananya salah satunya infrastruktur menyusul kebijakan pemerintah yang mengalokasikan anggaran infrastruktur tahun ini yang lebih tinggi dari 2014.

Kemudian, lanjut dia, sektor lainnya yang dapat menarik investor yakni yang berkaitan dengan farmasi dan turunannya, seperti rumah sakit, pelayanan kesehatan menyusul masyarakat Indonesia mulai peduli dengan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×