Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Uji Agung Santosa
NUSA DUA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupa menggenjot tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia. Demi memacu tingkat literasi keuangan, OJK kembali menggelar seminar internasional literasi keuangan bertemakan "Financial Literacy to Support Financial Inclusion" di Nusa Dua, Bali.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyatakan, pihaknya terus menggali berbagai inovasi demi mencapai cita-cita melek finansial nasional. Sejauh ini, lanjut Muliaman, kegiatan literasi keuangan yang berbasis komunitas masyarakat (community based) lebih efektif ketimbang bentuk lain. Sebab, ada kesamaan paham, kepentingan, pandangan dan tujuan. "Program berbasis komunitas tidak hanya mendidik tentang sektor keuangan, tapi juga membawa sektor keuangan lebih dekat dengan mereka," ujar Muliaman, Selasa (9/6).
Atas dasar itulah, di masa depan OJK bakal membidik lebih banyak komunitas sebagai objek literasi keuangan. Strategi lain, OJK bakal memperbanyak kerjasama dengan lebih banyak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menggelar program literasi keuangan.
Sebagai gambaran, survei literasi keuangan OJK terakhir di tahun 2013 menunjukkan, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia bertengger di level 21,8% dengan tingkat inklusi sebesar 59,7%. Adapun indeks literasi keuangan golongan C,D dan E atau masyarakat berpenghasilan rendah adalah sebesar 18,71%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News