CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

OJK ingin multifinance dan perbankan makin mesra


Senin, 30 Desember 2019 / 11:54 WIB
OJK ingin multifinance dan perbankan makin mesra
ILUSTRASI. Petugas multifinance melayani konsumen saat penjualan sepeda motor di Tangerang, Minggu (3/11).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ingin mempererat hubungan antara multifinance dengan perbankan. Lantaran hingga saat ini, multifinance masih bergantung kepada perbankan dalam mencari pendanaan untuk memacu bisnis pembiayaan.

Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK Bambang W. Budiawan menyatakan telah menyiapkan strategi dalam menjalankan fungsi OJK tahun depan. Ia menuturkan regulator akan mempererat hubungan antara perbankan dan multifinance.

Baca Juga: Bank Syariah pasang target tinggi pada 2020, ini pertimbangannya

Multifinance itu 80% bankable. Sudah sedikit multifinance yang aneh-aneh. Sebenarnya bank itu memberikan kredit ke multifinance kan itu jelas kreditnya kemana. Multifinance yang ngawasi kami (OJK). Beda kan kalau kasih ke perusahaan tertentu yang ga ada ngawasin,” ujar Bambang kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Lanjutnya, OJK tidak dapat memberikan rekomendasi multifinance yang mana yang sehat bagi perbankan. Namun Bambang menuturkan setidaknya ada tiga kriteria multifinance yang layak diberikan pinjaman oleh perbankan. Menggarap segmen otomotif, milik perbankan atau milik agen pemegang merk. Juga bisa dilihat assessment di owner reputation.

PT Mandiri Tunas Finance masih akan mengandalkan sumber dana dari pinjaman bank dan penerbitan obligasi pada 2020. Direktur Keuangan MTF Armendra menyatakan MTF membutuhkan dana sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun untuk bisnis pembiayaan tahun depan.

“Asumsi kita tahun 2020 ada penurunan suku bunga baik via pinjaman bank dan penguatan kepercayaan investor obligasi yang kita terbitkan. Dalam penguatan likuiditas sumber pendanaan juga kita proyeksikan join financing dari mandiri meningkat. Komposisinya 30% obligasi dan 70% pinjaman bank,” ujar Armendra kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Baca Juga: SMF mengalirkan dana pinjaman subordinasi sebesar Rp3 triliun kepada Bank BTN

Lewat strategi tersebut, anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini memproyeksi kinerja pembiayaan bisa tumbuh di atas pasar. Armendra menyebut, MTF memprediksi bisnis pembiayaan tahun depan masih stagnan di posisi 3% hingga 5%.

PT BFI Finance Indonesia Tbk telah menyiapkan strategi bisnis pembiayaan tahun depan. Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono menyatakan tahun depan bisnis pembiayaan bisa tumbuh dobel digit.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×