Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator perbankan merilis kinerja perbankan sepanjang 2016. Perbankan Indonesia tercatat masih mengalami perlambatan bisnis dengan realisasi kredit dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh single digit.
Slamet Edy Purnomo, Deputi Komisioner Manajemen Strategis OJK dalam laporannya menyampaikan, perbankan mencatat pertumbuhan kredit 7,87% per Desember 2016 atau lebih rendah dari pertumbuhan kredit per November 2016 sebesar 8,46%. “Akhir tahun, kredit tercatat turun,” paparnya, Jumat (17/2).
Sedangkan, DPK tumbuh lebih tinggi dibandingkan kredit. DPK tercatat tumbuh 9,60% per Desember 2016 atau lebih tinggi dari pertumbuhan DPK bulan sebelumnya di level 8,40%.
Dari pertumbuhan kredit yang lambat tersebut membuat bank berhati-hati dalam menyalurkan kredit sehingga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bank tercatat turun. Tercatat per Desember 2016, rasio NPL gross menjadi 2,93% dan NPL net 1,24% dari posisi November 2016 dengan rasio NPL gross 3,18% dan NPL net 1,43%.
Dari sisi permodalan, ketahanan lembaga keuangan domestik secara umum berada pada level yang mencukupi untuk mengantisipasi potensi risiko. OJK melaporkan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan per Desember 2016 mencapai 22,93%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News