kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

OJK: Mayoritas laku pandai berpusat di Pulau Jawa


Minggu, 28 Juli 2019 / 14:20 WIB
OJK: Mayoritas laku pandai berpusat di Pulau Jawa


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BANYUWANGI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan saat ini penyebaran agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) masih berpusat di wilayah Pulau Jawa saja.

Hal tersebut praktis meleset dari tujuan program Laku Pandai untuk memberikan literasi dan meningkatkan inklusi keuangan masyarakat di kawasan terpencil, khususnya di luar Pulau Jawa.

Sebabnya, bila merujuk data OJK, layanan keuangan seperti perbankan di wilayah Jawa dan Bali saat ini sudah overbanked, sementara masyarakat di wilayah Kalimantan Selatan, Sumatera Utara dan Papua justru masih kekurangan layanan perbankan.

Baca Juga: PR inklusi keuangan pemerintah 2019-2024

"Per Juni 2019 sudah ada 1,12 juta agen Laku Pandai di mana sebarannya sebanyak 65% di pulau Jawa," ujar Direktur Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Mohamad Miftah saat Pelatihan dan Gathering Media Masa di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (27/7).

Adapun, mayoritas jumlah rekening tabungan Laku Pandai juga didominasi oleh masyarakat pulau Jawa. Dari 24,22 juta rekening tabungan dasar (Basic Saving Account/BSA), sebanyak 68% berada di pulau Jawa.

Miftah menuturkan, tidak meratanya sebaran agen dan rekening Laku Pandai salah satunya disebabkan oleh fasilitas layanan penunjang seperti infrastruktur di daerah masih belum maksimal.

Baca Juga: Bank Bukopin dorong program Laku Pandai di Sukabumi

Semisal suplai listrik dan jaringan sebagian besar BTS (sinyal Telekomunikasi) berada di wilayah Jawa (55,48%) dan Sumatera (21,93%).

"Salah satu syarat utama Laku Pandai adalah dia transaksinya real time, dan memang kebanyakan menggunakan telepon seluler," ungkapnya.

Bukan cuma itu, penyebaran agen Laku Pandai juga terkendala ketersediaan jalan yang memadai dari sisi kuantitas dan kualitas untuk mendukung kelancaran proses dokumen pembukaan rekening BSA dan kegiatan monitoring agen oleh pihak perbankan.

"Proses pembukaan rekening terhambat akibat minimnya kualitas jalan menuju agen berlokasi," paparnya.

Untuk itu, OJK telah melakukan berbagai upaya agar kendala pembukaan agen Laku Pandai di daerah bisa teratasi. Salah satunya meminta dukungan dari pemerintah daerah (Pemda) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Baca Juga: Agen Laku Pandai menopang kinerja bank pelat merah

"Untuk itu kita mencoba mendorong pemerintah, Kemkominfo itu bisa menambah coverage jaringan. Walaupun ada alternatif tapi kita memikirkan risiko karena menggunakan jaringan publik itu berisiko tinggi," jelasnya.

Sekadar informasi saja, OJK menjelaskan ada dua jenis agen Laku Pandai yang bekerjasama dengan pihak pertama. Paling umum adalah agen perorangan yang tinggal di lokasi tempat penyelenggara Laku Pandai dan mayoritas merupakan pemilik toko atau kios sembako.

Kedua, merupakan agen berbadan hukum dan merupakan perusahaan dagang seperti minimarket, kantor pos, koperasi dan lain-lain.

Adapun, produk yang disediakan oleg agen Laku Pandai antara lain pembukaan rekening tabungan dengan saldo maksimal Rp 20 juta dan maksimal transaksi Rp 5 juta per bulan.

Baca Juga: Perbankan siaga menyambut lebaran

Agen Laku Pandai juga bisa membantu proses kredit atau pembiayaan mikro dengan syarat calon kreditur sudah menjadi nasabah BSA minimal 6 bulan, jangka waktu kredit 1 tahun depan pinjaman maksimal Rp 20 juta.

Nah, OJK menambahkan saat ini agen Laku Pandai juga bisa menawarkan asuransi mikro (asuransi jiwa, asuransi kerugian dan lain-lain) dengan premi rendah yakni Rp 50 ribu saja.

Tercatat saat ini jumlah agen Laku Pandai per kuartal II 2019 sudah mencapai 1,12 juta agen atau tumbuh 47,35% secara year on year (yoy).

Agen tersebut berhasil mendorong pertumbuhan pembukaan rekening sebanyak 20,02% yoy menjadi 24,22 juta rekening dengan total saldo mencapai Rp 2,49 triliun atau tumbuh 47,14% secara tahunan.

Baca Juga: BRI Syariah belum berencana gelar aksi korporasi di tahun ini

Sementara total kredit mikro yang disalurkan lewat Laku Pandai, menurut catatan OJK telah mencapai Rp 49,07 miliar kepada 3.611 nasabah. Sayangnya, sampai semester I Juni 2019 baru ada tiga bank yang menawarkan kredit melalui agen Laku Pandai, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BNI), PT Bank BTPN Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Di sisi lain, jumlah bank penyelenggara Laku Pandai yang terdaftar oleh OJK mencapai 30 bank, yang terdiri dari 26 bank umum konvensional dan 4 bank umum syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×