kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

OJK menyemprit tujuh multifinance


Selasa, 28 Januari 2014 / 14:27 WIB
OJK menyemprit tujuh multifinance
ILUSTRASI. Meski rumah kecil dan sempit, Anda tetap bisa menciptakan ilusi ruangan sehingga rumah terlihat lebih luas. (dok/Love Space)


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyemprit tujuh dari 202 perusahaan pembiayaan atawa multifinance. Dua di antaranya dijatuhi sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha (PKU) alias dibekukan. Sedangkan, lima multifinance lain dibawah pengawasan ketat dan telah menerima Surat Peringatan untuk ketiga kalinya (SP3). 

Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non Bank OJK menuturkan, sanksi PKU diambil lantaran dua multifinance yang dimaksud tidak mampu lagi menambal permodalannya. “Kami sudah bertemu dengan pemiliknya, mereka mengaku menyerah, jadi tinggal tunggu waktu saja,” ujarnya ditemui KONTAN, Selasa (28/1). 

Nah, sementara lima multifinance lainnya justru tersangkut persoalan tingginya rasio kredit macet alias non performing finance, batasan untuk mengukur kemampuan penjamin atau gearing ratio, tata kelola, termasuk ketaatan dalam menjalankan anti-money laundering. 

Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Non Bank OJK menambahkan, sanksi regulator ini akan berlaku selama tiga bulan. Multifinance yang diberi sanksi PKU diperkirakan akan dicabut izinnya, sementara sisanya akan diberi waktu untuk kembali untuk menertibkan bisnisnya.

Asal tahu saja, hingga akhir tahun lalu, OJK mencatat sebanyak 98 multifinance dalam kondisi normal. Sebanyak 64 multifinance dalam pengawasan intensif, 28 multifinance dalam penyehatan kembali dan ada tujuh multifinance yang perlu direstrukturisasi. “Restrukturisasi bisa karena modalnya yang kurang atau juga ketaatan menjalankan aktivitas usahanya,” terang Dumoly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×