Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis industri Lembaga Keuangan Mikro (LKM) memiliki peluang untuk bertumbuh pada 2026. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan optimisme itu berlandaskan peran LKM yang strategis dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan mikro masyarakat desa.
"Meskipun demikian, industri masih dihadapkan pada beberapa tantangan, antara lain permodalan, tata kelola, sumber daya manusia, dan teknologi yang perlu terus diperkuat," katanya dalam lembar jawaban RDK OJK, Rabu (17/12/2025).
Agusman mengimbau agar LKM dapat memastikan pembiayaan tidak digunakan untuk aktivitas ilegal, seperti judi online. Apabila ditemukan pelanggaran, dia bilang OJK dapat mengenakan sanksi kepada LKM terkait sesuai ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: Soal Dugaan Tindak Pidana Terkait CEO Crowde Yohanes Sugihtononugroho, Ini Kata OJK
Sementara itu, Asosiasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Indonesia (Aslindo) optimistis kinerja industri LKM masih berpeluang tumbuh pada tahun depan. Ketua Umum Aslindo Burhan mengatakan optimisme itu tak terlepas dari makin tertatanya bisnis LKM. "Selain itu, LKM juga sudah makin dikenal masyarakat, khususnya di desa-desa," katanya kepada Kontan.
Burhan menerangkan industri hanya tinggal memanfaatkan dengan maksimal berbagai peluang yang ada demi mendorong pertumbuhan. Dia juga tak memungkiri bahwa terdapat tantangan dari kondisi ekonomi yang berpotensi masih tak menentu. Dengan demikian, hal itu juga membuat LKM lebih selektif dalam memberikan pinjaman atau kredit.
Selain itu, Burhan mengatakan faktor sulitnya mendapatkan modal juga menjadi tantangan. Untuk mengatasi tantangan guna meningkatkan kinerja, Burhan menyampaikan LKM perlu melakukan sejumlah upaya.
Salah satunya berupaya memperluas wilayah operasional dan meningkatkan tabungan semaksimal mungkin agar bisa menyalurkan pinjaman lebih banyak kepada masyarakat. Ditambah, LKM juga perlu berupaya untuk melakukan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Baca Juga: Allo Bank Pimpin Sindikasi Rp 3,7 T untuk Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama di RI
Sebagai informasi, OJK mencatat penyaluran pinjaman LKM per September 2025 mencapai Rp 950 miliar. Jika ditelaah nilainya terkontraksi 8,65%, dibandingkan posisi akhir 2024 yang sebesar Rp 1,04 triliun.
Adapun nilai aset LKM per September 2025 mencapai Rp 1,44 triliun. Sejalan dengan kinerja pinjaman, aset LKM per September 2025 tercatat mengalami kontraksi sebesar 14,8%, jika dibandingkan posisi per Desember 2024 yang sebesar Rp 1,69 triliun.
Selanjutnya: PLN Kaji Penambahan Kapasitas PLTS Cirata Hingga 550 MWac
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Super Hemat 18-24 Desember 2025, Kebutuhan Dapur Diskon sampai 45%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













