Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai penurunan outstanding penjaminan di segmen usaha produktif sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, kondisi tersebut membuat portofolio penjaminan sementara bergeser ke segmen nonproduktif (konsumtif).
Baca Juga: Ini Sejumlah Tantangan yang Dapat Mempengaruhi Kinerja Penjaminan Usaha Produktif
“Per Agustus 2025, outstanding penjaminan usaha produktif tercatat sekitar Rp286,3 triliun atau menurun 1,4% dari bulan sebelumnya. Sebaliknya, penjaminan nonproduktif tumbuh 0,7%,” kata Ogi dalam lembar jawaban tertulis, Kamis (30/10/2025).
Ia menambahkan, perlambatan di segmen produktif dipengaruhi oleh tren penyaluran pembiayaan UMKM yang melandai dalam beberapa bulan terakhir.
Meski demikian, OJK tetap mendorong industri penjaminan untuk memperluas dukungan kepada sektor produktif sebagai upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: OJK Catat Peralihan Fokus Bisnis Penjaminan dari Segmen Produktif ke Nonproduktif
Selanjutnya: Pupuk Indonesia Mulai Pembangunan Pabrik Soda Ash Pertama Indonesia
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (3/11), Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













