Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Aliran kredit perbankan belum bisa deras di awal tahun 2017. Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Perbankan mengatakan, perbankan masih kesulitan menyalurkan kredit, karena perlambatan ekonomi menyebabkan minim permintaan kredit dan memicu kenaikan risiko kredit.
“Kemungkinan pertumbuhan kredit di kuartal I-2017 di atas 8,5% secara year on year,” kata Nelson, Senin (27/2).
Prediksi pertumbuhan kredit di kuartal I-2017 ini, tak banyak berubah seperti realisasi pertumbuhan kredit di kuartal I-2016 sebesar 8,51% yang turun dibandingkan pertumbuhan kredit kuartal I-2015 sebesar 11,36%.
Herwidayatmo, Direktur Utama PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) mengakui, penyaluran kredit tak akan banyak di kuartal pertama. Tanpa memprediksi pertumbuhan kredit di awal tahun, Bank Panin akan menyalurkan kredit sesuai dengan pertumbuhan ekonomi di awal tahun.
Adapun, Bank Panin mengincar pertumbuhan kredit sebesar 10%-15%, dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10%-15% pada 2017.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, pihaknya mencatat pertumbuhan kredit yang tinggi di awal 2017. Misalnya, perusahaan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 11% di Januari 2017. Segmen kredit korporasi seperti infrastruktur dan kelapa sawit dan kredit ritel, seperti di kredit perumahan dan kredit otomotif yang menjadi pendukung pertumbuhan kredit di awal tahun.
Sebelumnya, para regulator optimistis memproyeksikan pertumbuhan kredit di kuartal I-2017. Sebut saja, Bank Indonesia (BI) yang meramal pertumbuhan kredit 10% pada kuartal I-2017 dengan target pertumbuhan kredit 10%-12% sepanjang tahun ini. OJK memperkirakan, pertumbuhan kredit 9% di kuartal I-2017. Sedangkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan kredit 8%-9% di kuartal I-2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News