Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tak hanya menekan bisnis multifinance yang menggarap pembiayaan otomotif. Krisis kesehatan yang diikuti dengan pelemahan ekonomi juga membuat pembiayaan rumah multifinance lemah darah.
Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK Bambang W. Budiawan dengan kondisi saat ini, jangan kan pembiayaan rumah, segmen kendaraan bermotor saja mengalami pertumbuhan negatif dibanding Juni, September, maupun Desember 2019.
“Prospek pembiayaan rumah multifinance masih sulit. Tahun depan pembalikan ekonomi diharapan pulih. Hingga saat ini pelaku multifinance yang menggarap pembiayaan perumahan tidak lebih dari 10 entitas,” ujar Bambang kepada Kontan.co.id. pada Selasa (22/9).
Ia bilang sulit menentukan jumlah pembiayaan rumah. Lantaran pembiayaan ini kerap dimasukkan ke dalam sektor pembiayaan multiguna.
Baca Juga: Sepekan PSBB Jakarta, multifinance lihat ada indikasi penurunan pembiayaan
OJK mencatatkan pembiayaan multiguna hingga Juli 2020 senilai Rp 239,71 triliun. Nilai ini turun 11,11% year on year (yoy) dibandingkan Juli 2019 sebesar Rp 239,71 triliun.
PT Chandra Utama Sakti Leasing Finance atau CSUL Finance kita tak lagi menyalurkan pembiayaan rumah kepada nasabah. Direktur Utama CSUL Finance Suwandi Wiratno mengakui memang pernah menggarap pembiayaan rumah.
“Sudah lama tidak memberikan pembiayaan perumahan. Waktu itu kita masuk ke property hanya untuk karyawan group saja,” ujar Suwandi kepada Kontan.co.id.
Ia menyatakan pembiayaan rumah biasanya memiliki tenor panjang di atas lima tahun. Hal ini lebih cocok dilakukan oleh perbankan. Lantaran bank bisa menghimpun dana masyarakat dan memiliki sumber pendanaan jangka panjang.