kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

OJK: Rasio kredit macet bank meningkat


Jumat, 03 Juli 2015 / 18:29 WIB
OJK: Rasio kredit macet bank meningkat


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memantau perkembangan kondisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di perbankan.

Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, perbankan mengalami tekanan pada rasio kredit bermasalah sehingga regulator perlu memantau kondisi itu. “Ada tekanan pada NPL cuma tidak besar,” katanya, kemarin malam.

Kenaikan NPL ini terjadi pada sektor pertambangan, konstruksi dan perdagangan. Lanjutnya, ia meminta kepada bank terus memanajemen risiko kredit bank melalui skema. Misalnya, membentuk biaya provisi dan selektif dalam memberikan kredit kepada nasabah.

“Kami memprediksi rasio NPL netting 1% pada akhir tahun,” tambahnya.

Tercatat per April 2015, rasio NPL pertambangan sebesar 3.35% atau senilai Rp 4,47 triliun. Rasio NPL konstruksi sebesar 5,50% atau senilai Rp 8,43 triliun, dan rasio NPL perdagangan sebesar 3,58% atau senilai Rp 26,20 triliun.

Achmad Baequni, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pencadangan karena terjadi kenaikan NPL pada kuartal II/2015. Namun, ia belum dapat menyampaikankenaikan NPL tersebut berapa persen, karena masih dalam proses perhitungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×