Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menaksir rasio permodalan perbankan tahun depan bisa tergerus hingga 4%. Asumsi ini bisa terjadi jika ekspansi kredit bisa mencapai Rp 1.300 triliun lebih, dengan peningkatan alat tertimbang menurut risiko (ATMR) 100%, dan ada tambahan modal dari pemegang saham
Hal tersebut dipaparkan Ketua OJK dalam rapat bersama Komisi XI, Senin (22/6). Lebih lanjut kalkulasi OJK penurunan CAR bisa lebih kecil jika kredit juga tumbuh tak ekspansif.
Baca Juga: Sempat sepi, bankir ramal transaksi berbasis kartu bakal segera ramai lagi
Dengan asumsi kredit tumbuh Rp 280 triliun, CAR merosot 1%, kredit tumbuh Rp 589 triliun CAR turun 2%, dan kredit tumbuh Rp 929 triliun CAR tergerus 3%.
“Dengan asumsi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 5%, pertumbuhan kredit bisa mencapai Rp 600 triliun hingga Rp 600 triliun. Jika tidak ada penambahan modal baru, CAR bisa turun secara agregat di sekitar 2%,” kata Wimboh.
Meski ditaksir bisa turun hingga 2%, Wimboh bilang rasio CAR secara umum masih berada di batas aman di kisaran 20%. Termasuk juga masih menjadi yang paling besar di Asia Tenggara.
Baca Juga: Aktivasi nomor pin kartu kredit BCA lewat website BCA mudah dan cepat, begini caranya
Adapun tahun depan, pertumbuhan kredit ditargetkan OJK bisa tumbuh di kisaran 7%-9%. Sementara dana pihak ketiga dapat tumbuh 8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News