Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan piutang pembiayaan industri multifinance tumbuh sebesar 8%-10% pada 2025.
Menanggapi target tersebut, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menilai bahwa pertumbuhan industri multifinance tahun ini akan menghadapi berbagai tantangan.
Baca Juga: Pameran Otomotif Sokong Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Multifinance
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengakui bahwa kondisi pasar multifinance pada 2025 cukup menantang, terutama akibat ketidakstabilan makroekonomi serta daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
"Hal tersebut cukup berdampak bagi sektor bisnis, termasuk industri multifinance," ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, Senin (17/2).
Meski menghadapi tantangan, CNAF tetap optimistis mampu mencapai target piutang pembiayaan sebesar Rp 8,12 triliun pada 2025. Target ini meningkat 9% dibandingkan dengan 2024, yang sebesar Rp 7,42 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, CNAF telah menyiapkan berbagai langkah strategis, salah satunya mengoptimalkan pembiayaan fasilitas dana tunai.
Baca Juga: Pembiayaan CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 12,7%, Capai Rp 9,6 Triliun pada 2024
Strategi ini bertujuan untuk menjaga pertumbuhan aset kelolaan tetap positif, terutama di tengah potensi penurunan permintaan pembiayaan kendaraan.
Dengan langkah ini, CNAF berharap dapat beradaptasi dengan kondisi pasar dan mempertahankan pertumbuhan yang stabil di tengah tantangan ekonomi yang masih berlangsung.
Selanjutnya: Robert Kiyosaki Peringatkan Potensi Krisis Ekonomi Besar dan PHK Massal
Menarik Dibaca: Jenis Limit KUR BSI 2025 dan Cara Pengajuan Pinjaman Syariah untuk UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News