kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

OJK Targetkan Pertumbuhan Piutang Multifinance 8%-10% pada 2025, CNAF Siapkan Jurus


Selasa, 18 Februari 2025 / 07:06 WIB
OJK Targetkan Pertumbuhan Piutang Multifinance 8%-10% pada 2025, CNAF Siapkan Jurus
ILUSTRASI. Pertumbuhan Multifinance: Pelayanan nasabah di Kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) di Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025). Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi piutang pembiayaan industri multifinance hanya tumbuh 7%-8% pada 2025 hal ini dikarenakan karena pelemahan daya beli hingga opsen pajak kendaraan bermotor. KONTAN/Baihaki/13/1/2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan piutang pembiayaan industri multifinance tumbuh sebesar 8%-10% pada 2025.

Menanggapi target tersebut, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menilai bahwa pertumbuhan industri multifinance tahun ini akan menghadapi berbagai tantangan.

Baca Juga: Pameran Otomotif Sokong Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Multifinance

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengakui bahwa kondisi pasar multifinance pada 2025 cukup menantang, terutama akibat ketidakstabilan makroekonomi serta daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.

"Hal tersebut cukup berdampak bagi sektor bisnis, termasuk industri multifinance," ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, Senin (17/2).

Meski menghadapi tantangan, CNAF tetap optimistis mampu mencapai target piutang pembiayaan sebesar Rp 8,12 triliun pada 2025. Target ini meningkat 9% dibandingkan dengan 2024, yang sebesar Rp 7,42 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, CNAF telah menyiapkan berbagai langkah strategis, salah satunya mengoptimalkan pembiayaan fasilitas dana tunai.

Baca Juga: Pembiayaan CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 12,7%, Capai Rp 9,6 Triliun pada 2024

Strategi ini bertujuan untuk menjaga pertumbuhan aset kelolaan tetap positif, terutama di tengah potensi penurunan permintaan pembiayaan kendaraan.

Dengan langkah ini, CNAF berharap dapat beradaptasi dengan kondisi pasar dan mempertahankan pertumbuhan yang stabil di tengah tantangan ekonomi yang masih berlangsung.

Selanjutnya: Robert Kiyosaki Peringatkan Potensi Krisis Ekonomi Besar dan PHK Massal

Menarik Dibaca: Jenis Limit KUR BSI 2025 dan Cara Pengajuan Pinjaman Syariah untuk UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×