Reporter: Riendy Astria | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Pengiriman uang memang semakin mudah, setelah perbankan memiliki jaringan mesin-mesin ATM di berbagai daerah. Namun, peminat pengiriman uang melalui kantor pos alias PT Pos Indonesia tetap banyak. Terbukti, nilai transaksi pengiriman uang di kantor pos sepanjang tahun 2011 naik 22,22% dari tahun 2010.
I Ketut Mardjana, Direktur Utama Pos Indonesia mengatakan, pihaknya telah melayani pengiriman uang sebanyak Rp 26,4 triliun selama tahun 2011. Jumlah itu lebih besar dibandingkan pencapaian tahun 2010 hanya Rp 21,6 triliun. "Pengiriman uang, baik dari luar negeri atau pun antar kota semakin banyak," kata Ketut, Selasa (3/1). Sayan, Ketut merahasiakan pendapatan transaksi pengiriman uang itu.
Transaksi selama tahun 2010 terdiri pengiriman uang dari luar negeri atau incoming transfer sebesar Rp 11, 2 triliun, tumbuh 12%. Kemudian, pengiriman uang di dalam negeri, dengan menggunakan Wesel Pos Instan senilai Rp 15,2 triliun, naik 31,03%."Totalnya ada 16,2 juta transaksi pengiriman, naik 16,54%," terang Ketut. Transaksi pengiriman uang dari luar negeri sebanyak 4,3 juta. Sedangkan melalui Wesel Pos Instan sekitar 11,9 juta.
Menurut Ketut, lonjakan pengiriman uang via kantor pos itu, karena jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) semakin banyak. Badan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mendata, jumlah TKI hingga tahun 2011 sebanyak 6 juta orang.
Padahal kalau dibandingkan tahun 2010 hanya sekitar 4,5 juta-5 juta orang TKI. "Pengiriman terutama dari TKI ke Malaysia dan Arab Saudi," kata Ketut. Namun, Ketut tidak memiliki data rincian transaksi per negara asal.
Sedangkan di dalam negeri, kenaikan remitansi karena layanan Wesel Pos Instan. Layanan ini memang sudah ada sejak tahun 2009, namun saat masih baru, banyak yang belum mengenal. "Sekarang semakin terkenal, banyak masyarakat memilih mengirimkan uang dengan wesel pos instan, karena bisa langsung terkirim pada hari itu," jelas Ketut.
Tahun 2012, Ketut menargetkan nilai pengiriman uang Rp 29 triliun. Itu terdiri dari 17,8 juta transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News