Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menjadi satu-satunya bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 yang telah mengantongi izin kerja sama dengan dompet elektronik asing. Sayangnya, operasi kerja sama ini juga bakal terkendala dalam jangka pendek. Penyebaran Virus Corona jadi penyebabnya.
CIMB Niaga mendapat izin dari Bank Indonesia awal Januari lalu dengan menggandeng WeChat Pay. Direktur Bisnis Konsumer Bank CIMB NIaga Lani Darmawan bilang, kini pihaknya juga tengah mendorong sosialisai terkait kepada merchant.
“Saat ini sosialisasi sedang berjalan kepada merchant di Bali, dan Manado yang banyak wisatawan mancanegara pengguna WeChat Pay,” kata Direktur Bisnis Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan kepada Kontan.co.id, Kamis (30/1).
Baca Juga: Virus corona rupanya bisa pengaruhi kerjasama CIMB Niaga dengan WeChat
Via kerjasama ini, Lani menjelaskan, pihaknya berharap transaksi pengguna WeChat di Indonesia dapat mendongkrak penghimpunan dana murah alias current account and saving account (CASA).
Alasannya dalam Ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik, pelaku asing mesti menyimpan floating money minimum 30% dari portofolionya di BUKU 4. Ketentuan ini bertujuan agar transaksi pelaku asing tersebut dapat masuk dalam sistem keuangan nasional.
“Sebagai acquiring maka dana transaksi merchant akan disimpan di CIMB Niaga, ini bisa untuk menamah CASA kami. Saat ini nilainya masih relatif kecil, karena kerja sama baru dilakukan,“ kata Lani.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan bilang, dalam jangka pendek, transaksi WeChat Pay juga bakal terganggu akibat penyebaran virus Corona. Asal tahu, transaksi WeChat Pay di Indonesia hanya bisa dilakukan oleh wisatawan asing yang berkunjung di Indonesia.
Sejumlah negara, termasuk Indonesia telah melakukan pengawasan ketat terhadap para warga China yang masuk Indonesia. Ini yang disebut Tigor, bakal jadi kendala mengerek transaksi.
“Tadinya kerjasama dengan WeChat Pay mau kita kami tapi karena virus Corona ini memang perlu berhati-hati, kedatangan turis pasti kami antisipasi tidak sebesar yang diharapkan. Ini seperti pengalaman ketika SARS pada 2002-2003 yang dampaknya cukup besar, namun dalam waktu singkat,” imbuh Tigor di Jakarta, Kamis (30/1).
Baca Juga: Alipay gandeng Bank Mandiri dan BRI agar bisa beroperasi di Indonesia