kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Optimisme Bank Besar dan Bank Kecil Menjaga Ketahanan Likuditas


Minggu, 26 November 2023 / 21:45 WIB
Optimisme Bank Besar dan Bank Kecil Menjaga Ketahanan Likuditas
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang Bank Mandiri Jakarta, Senin (28/8/2023). Sepanjang paruh pertama 2023, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan telah menjamin 99,94% dari total rekening nasabah bank umum atau setara 520,52 juta rekening hingga Juni 2023./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/08/2023.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

BRI sendiri mencatat pertumbuhan DPK sebesar 13,21% YoY menjadi Rp1.290,29 triliun per September 2023, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit yang sebesar Rp12,53% YoY menjadi Rp1.250,72 triliun per September 2023. 

Likuiditas BRI juga tercatat masih cukup memadai dengan rasio LDR berada di level 87,76%.

Di sisi lain, Bank kecil juga menunjukkan optimismenya terhadap ketahanan likuiditas hingga akhir tahun 2023 dan tahun depan.

PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) misalnya, yang saat ini mencatat rasio likuiditas di level yang sehat.

Baca Juga: Menilik Upaya Perbankan Menjaring Pendanaan dari Sumber Non DPK

Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong merinci, indikator seperti alat likuid terhadap non core deposit (AL/NCD) dan AL/DPK masing-masing terus stabil diatas 250% dan 35% hingga periode akhir Oktober 2023. 

"Ini menunjukkan bahwa likuiditas masih cukup memadai untuk mendukung penyaluran kredit ketika demand terhadap kredit itu meningkat," kata dia kepada Kontan belum lama ini.

Salah satu upaya Bank KB Bukopin untuk menjaga ketahanan likuiditas adalah dengan meningkatkan himpunna dana murah (CASA) yang didukung transformasi digital.

Selain itu Robby mengatakan Bank KB Bukopin juga menempatkan dana pada Surat Berharga Negara (SBN) yang merupakan instrumen dengan risiko rendah.

Sementara itu Direktur Utama PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) Yuddy Renaldi mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi oleh bank daerah saat ini adalah terkait himpunan dana mahal.

"Likuiditas memang agak berbeda dengan bank himbara dari sisi funding, mereka secara cost of fund sudah landai, sudah murah. Kendala yang dihadapi kami bank daerah, funding yang kami terima ini dana-dana mahal. Semua pasti terdampak bukan hanya BPD, tetapi bank umum dan bank swasta memiliki dampak signifikan dalam tingginya biaya dana di masing-masing bank saat ini," kata dia kepada Kontan belum lama ini.

Meski begitu Yuddy mengatakan sampai akhir tahun ini belum ada terhadap likuiditas bank.  

"Likuidiats tidak jadi masalah, kami (bank daerah) harus mengatur biaya dana agar tidak menjadi problem. Kalau sekarang saya di bank BJB likuiditas menjadi salah satu yang kita jaga," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×