Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan pembiayaan yang terjadi di industri sepertinya dirasakan juga oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk alias Adira Finance. Lihatlah, outstanding anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk itu tercatat tumbuh tipis 4% pada kuartal ketiga tahun ini atau menjadi Rp 49,5 triliun.
Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 25,5 triliun di antaranya merupakan pembiayaan baru (new booking). Sebanyak Rp 15 triliun di antaranya merupakan pembiayaan kendaraan roda dua, dan sisanya Rp 10,5 triliun adalah pembiayaan kendaraan roda empat.
“Perlambatan pertumbuhan di sektor otomotif ini di tahun pemilu sangat menantang. Jauh di bawah ekspektasi kami. Untuk roda dua, misalnya ekspektasi kami 8%, tetapi industri cuma tumbuh 5%. Untuk roda empat, ekspektasi kami 12%, kenyataannya industri hanya naik 3%,” ujarnya, Kamis (16/10).
Adira Finance sendiri berkontribusi sebanyak 40% terhadap total penyaluran kredit Bank Danamon. Karena perlambatan tersebut, sedikit banyak mempengaruhi laba sang induk usaha yang tercatat Rp 2,10 triliun pada kuartal pertama tahun ini atau turun 30% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
“Namun, kontribusi laba dari Adira Finance masih tercatat positif terhadap laba Bank Danamon (konsolidasi). Sekitar 25% dari laba Bank Danamon berasal dari anak usaha kami, Adira Finance,” imbuh Vera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News