Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bagi Anda pengguna OVO tentu kecewa. Pasalnya, untuk melakukan top up OVO di Alfamart sudah tidak bisa lagi. Belum diketahui mengapa kerjasama ini putus.
Padahal pengguna OVO sangat diuntungkan jika top up di Alfamart karena tidak ada biaya administrasi. Namun yang pasti pesan singkat yang diterima oleh pengguna OVO menyebutkan bahwa mulai 13 November 2019 top up via Alfamart sudah tidak dapat dilakukan.
Baca Juga: LinkAja siap garap fitur syariah, GoPay dan OVO masih melakukan kajian
Tetapi, OVO menyebut para penggunanya tidak perlu khawatir sebab bisa dilakukan dengan metode lain dengan transfer ATM, internet banking, kartu debit langsung di aplikasi OVO, langsung di OVO Booth dan melalui abang Grab.
Sebelumnya, OVO sangat agresif di bisnis financial technology ini. Baru baru ini OVO akan masuk ke asuransi. OVO mengklaim telah mengalami kenaikan Monthly Active User growth sebesar 400% pada 2018. Managing Director OVO Harianto Gunawan bilang kenaikan ini akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Sekitar lima tahun mendatang, OVO ingin melayani seluruh masyarakat Indonesia, termasuk bagi yang unbanked dan underserved. Sehingga, OVO akan fokus dalam pengembangan produk dan layanan finansial untuk memastikan pemerataan akses keuangan.
Baca Juga: Ovo Kenakan Biaya Administrasi Saat Pengguna Mentransfer Uang ke Rekening Perbankan
Produk yang akan hadir di OVO seperti pembayaran, pinjaman, asuransi, dan wealth management untuk seluruh masyarakat Indonesia. Strategi ini menjadikan produk dan layanan OVO harus lebih fleksibel dan tangkas agar bisa memberikan layanan yang terbaik kepada para mitra OVO.
Selain itu, OVO juga akan terus berinovasi demi memberikan pelayanan baru seperti OVO PayLater dan OVO SmartCube guna meningkatkan kualitas pelayanan. Harianto juga menyatakan fokus utama OVO saat ini ialah memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu, OVO turut senang dapat bekerja sama dengan digital payment lainnya dalam mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia.
OVO memahami resiko keamanan yang mungkin terjadi dalam bisnis digital payment. Sejalan dengan itu, OVO akan meningkatkan kualitas sistem guna meningkatkan pengalaman pelanggan dalam bertransaksi menggunakan OVO.
Baca Juga: Uang elektronik berbasis server mulai kenakan biaya admin untuk layanan tertentu
Adapun upaya yang dilakukan OVO berupa menerapkan sistem layered security atau keamanan berlapis dalam proses pengisian data di aplikasi OVO yang dapat melindungi perusahaan dan data pelanggan dari aksi cyber-attacks.
Ia mantap menyatakan menjamin bahwa setiap data pelanggan dilindungi dan tidak dapat diretas dengan mudah. OVO juga akan terus meningkatkan standar keamanan dan layanan dengan mengikuti standar industri global.
Terkait persaingan dengan perbankan yang juga menggarap bisnis uang elektronik, Harianto menilai bahwa bisnis digital payment akan terus berkembang seiring beralihnya masyarakat ke menggunakan uang digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News