Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pembayaran digital kian meningkat dari waktu ke waktu. Hal itu dibuktikan dari data Bank Indonesia yang menunjukkan nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Maret 2023 tumbuh tinggi 11,39% (yoy) sehingga mencapai Rp 34,1 triliun.
Terkait hal itu, Chief Operating Officer OVO Eddie Martono tak memungkiri tren tersebut juga ikut mengerek ekspansi perusahaannya.
"Tercatat, hingga saat ini, OVO telah merangkul lebih dari 1,5 juta merchant QRIS yang sebagian besar berasal dari UMKM di 600 lebih kota dan kabupaten di seluruh Indonesia," ucap dia kepada Kontan.co.id, Sabtu (27/5).
Baca Juga: Begini Target Ekspansi Merchant dan Volume Transaksi QRIS Bank Besar pada Tahun Ini
Menurut Eddie, ekspansi itu juga didorong keinginan masyarakat melakukan pembayaran non-tunai yang mana lebih aman, nyaman, serta mudah dalam melakukan pencatatan pengeluaran.
Dia mengatakan, asumsi itu diperkuat dengan studi VISA Consumer Payment Attitude 2022 yang mencatat sebanyak 95% masyarakat Indonesia kini telah menerapkan metode pembayaran non-tunai.
Sementara itu, Eddie berpendapat masyarakat terbantu dengan kehadiran transformasi pembayaran digital OVO yang terus menjadi penghubung pada beragam layanan keuangan, mulai dari transaksi digital untuk transportasi, pemesanan makanan, belanja online, hingga pembayaran tagihan.
Selain itu, dia mengatakan pihaknya tak ingin kehilangan tren tersebut yang mana kini OVO juga memudahkan masyarakat untuk membayar asuransi, investasi, tilang, dan lainnya.
"Kami terus berusaha untuk dapat memfasilitasi kebutuhan finansial sehari-hari para pengguna. Ragam layanan dan fitur yang hadir diharapkan makin mempermudah para pengguna, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses internet dan berada di kota-kota kecil," kata dia.
Baca Juga: Sepanjang Tahun Ini, Bank Mandiri Targetkan Akuisisi 6,5 Juta Merchant
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News