kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

P2P syariah Alami yakin kualitas pinjaman bisa terjaga sepanjang 2021


Senin, 11 Januari 2021 / 19:59 WIB
P2P syariah Alami yakin kualitas pinjaman bisa terjaga sepanjang 2021
ILUSTRASI. CEO ALAMI, Dima Djani


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Peer to Peer (P2P) lending syariah PT Alami Fintek Sharia (Alami) meyakini mampu mempertahankan kualitas pinjaman sepanjang 2021.

CEO Alami Dima Djani menyatakan akan selalu memantau kondisi ekonomi nasional, termasuk dari sisi regulasi pusat dan daerah sampai dengan tren pergerakan ekonomi secara global.

Ia yakin dengan langkah itu, kualitas pinjaman bisa terkontrol dengan baik. Terlepas dari situasi pandemi yang memukul banyak usaha kecil menengah, Alami optimistis bahwa tahun ini perekonomian akan membaik, terutama dengan ditemukannya vaksin secara global.

“Kami melihat, instrumen ekonomi syariah setiap tahun mulai menunjukkan kemajuan yang pesat, termasuk dari sisi infrastruktur dan penerimaan lembaga- lembaga keuangan syariah yang semakin terbuka dengan kolaborasi bersama fintech. Ini adalah angin segar yang menandakan, keuangan syariah punya daya tahan yang baik dalam kondisi sulit sekalipun,” ujar Dima dalam keterangan tertulis pada Senin (11/1).

Baca Juga: Bertambah satu entitas, ada 37 fintech P2P lending berizin penuh dari OJK

Hingga saat ini, Alami masih mampu mencatatkan tingkat wanprestasi pinjaman (TWP) 90 hari di level 0%. Adapun total pinjaman yang telah berhasil disalurkan mencapai Rp 310 miliar.

Pinjaman dengan prinsip syariah itu disalurkan kepada 94 UMKM. Adapun imbal hasil rata-rata pinjaman tersebut mencapai 15%.

Asal tahu saja, pinjaman bermasalah yang tersalurkan melalui industri fintech peer to peer lending mulai membaik. Hal ini tecermin dari tingkat wanprestasi pinjaman (TWP) di atas 90 hari P2P lending per November 2020 di level 7,18%.

Nilai itu terus membaik setelah berada pada posisi tertinggi tahun lalu di Agustus 2020 di posisi 8,88%. Hal ini tidak terlepas dari dampak pandemi Covid-19 terhadap kemampuan membayar peminjam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×