kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pada 2015, MNC Life rugi Rp 21 miliar


Kamis, 14 April 2016 / 18:32 WIB
Pada 2015, MNC Life rugi Rp 21 miliar


Reporter: Mona Tobing | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Laba PT MNC Life Assurance (MNC Life) tahun 2015 minus. Perusahaan pembiayaan tersebut harus menanggung penurunan perolehan premi selama setahun. 

Hal itu terjadi karena adanya pengurangan manfaat yang dilakukan peserta MNC Life dengan hadirnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, tercatat MNC Life rugi sebesar Rp 21,23 miliar. 

Jika dibandingkan tahun lalu, perusahaan masih mencatat laba sebesar Ro 8,9 miliar. Penurunan laba terjadi karena dari sisi pendapatan perusahaan mengalami penurunan.

Rinciannya, pendapatan MNC Life turun 25% dari Rp 283,26 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 210,29 miliar pada tahun 2015. Hal ini berkaca pada turunnya perolehan pendapatan premi neto 2015 sebesar Rp 207,08 miliar dari tahun 2014 sebesar Rp 255,9 miliar.

Padahal, dari sisi beban, perusahaan terbilang efisien. Hal ini terlihat dari beban yang dibayarkan tahun 2015 turun menjadi Rp 234,17 miliar dari tahun 2014 Rp 274,8 miliar. 

Beban klaim yang dibayar MNC Life juga turun menjadi Rp 113,27 miliar dari Rp 126,8 miliar pada tahun 2014.

Patricia Rolla Bawata, Direktur Utama MNC Life mengakui, penurunan premi berpengaruh pada nasabah corporate yang mengurangi manfaat karena hadirnya BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. 

Sebab, perusahaan enggan untuk membayar lebih iuran. Meski begitu, tahun ini diyakini akan terjadi kenaikan sejalan dengan kembalinya peserta.

"Justru mereka (peserta) ingin memiliki tambahan asuransi. Sebab, ingin layanan kesehatannya bisa lebih dari BPJS Kesehatan," tandas Patricia pada Rabu (13/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×