Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan terus menggeber penyaluran rumah subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di tahun ini bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memang menargetkan pembiayaan rumah subsidi dengan skema kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) mencapai 232.101 unit sepanjang 2024.
Berdasarkan data BP Tapera, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menjadi bank dengan komitmen penyaluran KPR FLPP terbanyak yaitu 124.500 unit dengan nilai mencapai Rp 15,68 triliun.
Lalu disusul oleh unit usaha syariah (UUS) BBTN yakni BTN Syariah dengan komitmen penyaluran KPR FLPP sebanyak 35.000 unit dengan nilai mencapai Rp 4,41 triliun. Selanjutnya ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan komitmen penyaluran sebanyak 20.000 unit senilai Rp 2,52 triliun.
Baca Juga: Saham Bank Kompak Anjlok, Analis Rekomendasikan Akumulasi Beli Saham Bank Big Caps
Adapun PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) berada di posisi ketujuh dengan komitmen penyaluran sebanyak 5.000 unit senilai Rp 750 miliar pada 2024.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna mengungkapkan, prospek penyaluran pembiayaan FLPP di BSI masih cukup tinggi dimana segmen pada pembiayaan ini adalah masyarakat MBR dengan range usia 25-40 tahun dan merupakan rumah pertama.
"Total penyaluran rumah subsidi BSI dari tahun 2012 hingga Februari 2024 sebanyak 59.744 unit rumah atau senilai Rp 7,63 triliun," kata Anton kepada kontan.co.id, Selasa (16/4).
Pihaknya berharap, hingga akhir tahun seluruh kuota dapat terserap secara optimal sehingga masyarakat yang berhak mendapatkan fasilitas FLPP dapat menikmati rumah layak huni sesuai dengan prinsip syariah.
Strategi perseroan dalam menggenjot penyaluran pembiayaan FLPP tahun ini yakni menyasar area-area potensial yang memang sesuai target market FLPP seperti Aceh, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan sebagian Jabodetabek.
BSI juga bekerjasama dengan berbagai institusi di antaranya Muhammadiyah, JSIT, UIN, Lembaga pemerintahan, swasta, sekolah untuk menggali potensi segmen yang layak memiliki fasilitas FLPP.
"Selain itu, saat ini kami juga telah bekerjasama dengan lebih dari 3.500 developer di seluruh Indonesia yang bonafit dan memiliki area property yang layak dan potensial untuk rumah tinggal, termasuk segmen FLPP dan juga fasilitas pembiayaan dengan jangka waktu 20 tahun," jelas Anton.
Baca Juga: Rasio Kredit Macet Bank Muamalat Terus Turun, Namun Pencadangan Mini
Sementara PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) berkomitmen menyalurkan KPR FLPP sebanyak 2.000 unit senilai Rp252 miliar.
Teddy Kurniawan, Pimpinan Divisi Kredit Retail Sumsel Babel menyatakan, bank Sumsel Babel masih optimis dalam penyaluran KPR FLPP dengan target yang diberikan sebanyak 2.000 unit.
"Saat ini Bank Sumsel Babel telah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 970 unit," ujar Teddy.
Bank Sumsel babel pun telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menggenjot penyaluran pembiayaan FLPP tahun ini, antara lain dengan menjaga hubungan baik dengan asosiasi pengembang, melakukan sosialisasi dengan developer maupun dengan instansi/dinas/masyarakat umum, melakukan monitor harian terhadap realisasi cabang-cabang.
Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi juga mengatakan, untuk kuota FLPP di tahun ini pihaknya memperoleh kuota 8.500 unit senilai Rp 1,07 triliun, lebih banyak 500 unit dari kuota di tahun lalu.
"Penyalurannya sendiri sampai dengan saat ini masih on track, sudah mencapai 28% dari target," ucapnya.
Menurut Yuddy, jika melihat dari pencapaian tersebut sebetulnya sudah cukup baik terhadap kuota yang pihaknya miliki untuk penyaluran.
"Namun demikian memperhatikan kondisi saat ini kami harus lebih selektif dan berhati-hati khususnya pada debitur yang bekerja pada sektor yang terdampak oleh risiko nilai tukar dan pasar di luar negeri," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News