Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang melanda ikut berpengaruh terhadap kinerja PT Bank BPTN Syariah Tbk (BTPS), maklum fokus utama pembiayaan perseroan di segmen ultra mikro jadi yang paling parah terhantam pandemi Covid-19.
Ini pula yang ikut mempengaruhi perolehan laba perseroan pada separuh pertama tahun ini, semester I-2020, laba BTPN Syariah tercatat Rp 407 miliar, merosot 33,16% (yoy) dibandingkan periode serupa tahun lalu.
“Karena fokus kami melayani prasejahtera yang merupakan nasabah ultra mikro, tentu secara alamiah pandemi memberi dampak terhadap kinerja perusahaan,” kata Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad dalam keterangan resminya, Selasa (28/7).
Baca Juga: Naik kelas jadi bank BUKU III, begini rekomendasi analis untuk BTPN Syariah (BTPS)
Meski tengah memiliki risiko tinggi, Fachmy bilang perseroan melakukan mitigasi risiko yang baik, ini terbukti dari penyaluran pembiayaan yang masih tumbuh 2,34% (yoy) menjadi Rp 8,74 triliun pada semester I-2020 dengan rasio pembiayaan bermasalah alias non performing finance (NPF) dapat dijaga pada level 1,8%.
Kinerja ini yang bikin aset perseroan masih tumbuh hingga 9,54% (yoy) menjadi Rp 15,27 triliun. Sedangkan dari kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga berhasil tumbuh 6,53% (yoy) menjadi Rp 9,46 triliun.
“Kami telah melakukan mitigasi dengan baik dan akan menyerap semua risiko yang berpotensi muncul di masa mendatang akibat perlambatan bisnis karena pandemi,” sambungnya.
Selain soal risiko, Fachmy juga menambahkan bakal menjaga likuiditas perseroan dengan baik dan sehat. Tujuannya agar rencana ekspansi perseroan juga tak terganggu.
Adapun rasio likuiditas perseroan juga masih dalam posisi yang kokoh pada semester I-2020, FDR berada pada level 92%, NSFR pada level 190%, dan LCE sebesar 244%. Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) juga tercatat kokoh sebesar 42,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News