kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,18   12,88   1.42%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar KPR syariah diproyeksi akan semakin mekar


Senin, 23 Desember 2019 / 18:28 WIB
Pasar KPR syariah diproyeksi akan semakin mekar
ILUSTRASI. Ilustrasi Syariah. KONTAN/Muradi/2018/06/05


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

Herwin Bustaman, Direktur Shariah Banking Bank Permata mengatakan, peluncuran produk itu dilakukan untuk melengkapi produk yang sudah dimiliki perseroan untuk KPR Syariah. "Kami melihat  prospek KPR Syariah  itu semakin besar. Itu tercermin dari syariah yang sudah mencapai 42% terhadap total KPR Bank Permata," jelasnya.

Produk baru tersebut sekaligus juga bertujuan untuk mendorong penghimpunan dana murah di Bank Permata. Untuk KPR konvensional, perseroan sudah memiliki produk sejenis yang memadukan kredit dengan tabungan yakni KPR Bijak. Dewi Damayanti Widjaja, Head Mortgage Bank Permata mengklaim, penetrasi pasar produk itu cukup bagus.

Baca Juga: Ingin Bangun 102.500 Rumah, Subsidi KPR ditambah Jadi Rp 11 Triliun

Pada kuartal III 2019, KPR Bank Permata masih tumbuh sekitar 6% meskipun secara keseluruhan total kredit perseroan hanya tumbuh 1% menjadi Rp  Rp 107,6 triliun.

Sampai akhir tahun ini, KPR diperkirakan akan tumbuh 8% YoY dan tahun depan ditargetkan bisa tumbuh 10%Yoy. Porsi KPR Syariah diharapkan akan naik dari 42% tahun ini menjadi 45% tahun 2020.

Ticket size rata-rata KPR Bank Pertama termasuk yang syariah sekitar Rp 800 juta dengan fokus pada pembiayaan pasar pasar primary. Meskipun  begitu, bank ini tetap terbuka untuk pembiayaan dengan ticket size kecil mulai Rp 100 juta.

Baca Juga: Kementerian PUPR luncurkan aplikasi SiKasep untuk dorong penyaluran FLPP

Produk Permata KPR iB Bijak dikenakan ujrah 6,99%. Adapun produk KPR konvensional lainnya dikenakan bunga fixed 6,75% untuk tiga tahun dan bunga floating sekitar 11%-14%. 
Adapun Bank Syariah Mandiri (BSM) melihat prospek KPR syariah masih sangat besar. Itu tercermin dari data pertumbuhan KPR syariah secara industri mencapai 18% per Juni 2019, lebih tinggi dari KPR konvensional yang hanya tumbuh 13%.

Bank ini optimis Pembiayaan Kepemilikan Rumah (PPR) Griya BSM akan tumbuh 12,5% -15%. "Pencairan PPR BSM tahun 2020 kurang lebih 5T untuk mencapai target pertumbuhan di akhir tahun 2020. Potensi PPR syariah masih terbuka lebar dan masyarakat peminat produk PPR Syariah semakin meningkat," kata SEVP BSM Wawan Setiawan.

Baca Juga: Pemerintah menetapkan 37 bank ini sebagai penyalur dana FLPP

Per November 2019, portofolio Griya BSM mencapai Rp 11,03 triliun dan sampai Desember diperkirakan akan mencapai Rp 11,17 triliun atau tumbuh 10,5% YoY.Tiket size BSM griya saat ini ada dua segmen yaitu di kisaran Rp 400 juta - Rp 500 juta yang biasanya menyasar nasabah rumah pembeli rumah pertama dan segmen Rp 1,2 miliar untuk nasabah prioritas.

Untuk mencapai target itu, BSM akan fokus pada intensifikasi yaitu customer base yang sudah dimiliki. Kemudian, sejalan dengan POJK no.28/POJK 2019, perseroan akan meningkatkan sinergi dengan induk kami Bank Mandiri untuk bisa penetrasi ke developer yang sudah berkerjasama dengan induk.

Adapun produk PPR Griya BSM saat ini terdapat tiga jenis diantaranya pembelian, take over, dan refinancing. Secara umum keunggulan PPR BSM adalah pricing fix selama masa pembiayaan, tidak ada faktor lainnya yg mempengaruhi angsuran nasabah ke depan, sehingga nasabah semakin yakin/aman/nyaman dengan perencanaan keuangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×