Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. PT Adira Dinamika Multifinance merevisi target pembiayaan tahun ini. Jika di awal tahun anak usaha Bank Danamon tersebut menetapkan pembiayaan Rp 13 triliun, memasuki paruh kedua 2012, patokan itu diturunkan menjadi Rp 12 triliun.
Penyebabnya adalah bisnis pembiayaan kendaraan bekas yang suram. “Pasar kendaraan bekas khususnya mobil tak bergairah karena banyak konsumen yang memilih mengambil kredit kendaraan baru,” terang Hafid Hadeli, Direktur Pemasaran Pembiayaan Mobil.
Kenapa konsumen lebih menyukai mobil baru, menurut pengamatan Hafid adalah karena harga mobil di tiap dealer berbeda-beda.
Selain itu, harga komoditas pertambangan dan perkebunan juga berdampak signifikan atas permintaan pembiayaan mobil komersial. Ini karena komposisi pembiayaan mobil komersial Adira Finance mencapai 70% yang terdiri dari pickup dan small truck. Sisanya 30% adalah mobil konsumen. Sedangkan komposisi pembiayaan mobil baru mencapai 60% dan mobil bekas 40%.
Sepanjang semester I ini, Adira Finance mencatat nilai pembiayaan khusus mobil mencapai Rp 6,48 triliun dengan jumlah unit 52.000 unit mobil atau tumbuh sekitar 20% dibandingkan periode sama 2011.
Menyiasati agar pembiayaan mobil tidak terus-terusan turun, manajemen memperluas jaringan kantor cabang. "Ada 100 outlet kami di seluruh Indonesia yang melayani pembiayaan mobil bekas. Seluruh outlet kami memiliki standar pelayanan persetujuan kredit untuk mobil paling cepat 8 jam," promosi Hafid.
Selain faktor harga, ketetapan down payment (DP) minimal 30% juga mempengaruhi permintaan nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News