kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,18   12,88   1.42%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca akuisisi, InHealth belum ubah strategi


Rabu, 02 April 2014 / 19:04 WIB
Pasca akuisisi, InHealth belum ubah strategi
ILUSTRASI. Volume produksi dan penjualan Timah (TINS) turun per kuartal III-2022


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (InHealth) mengaku belum memiliki strategi bisnis baru pasca-akuisisi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Konsentrasi bisnis InHealth masih untuk asuransi kesehatan persis seperti saat dikuasai PT Askes (Persero).

Roy Ibrahim, Chief Operating Officer InHealth menuturkan, pengembangan bisnis perseroan masih di lini asuransi kesehatan, terutama managed care. “Masih sama saja seperti sebelumnya, fokus pada lini asuransi kesehatan,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (2/4).

Hanya saja, tidak tertutup kemungkinan bisnis InHealth bakal lebih cepat berkembang usai pemegang saham baru yang lebih ramai. Sebelumnya, InHealth dikuasai lebih dari 99% oleh Askes yang saat ini bersulih nama menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Sekarang, kepemilikan InHealth sendiri terbagi-bagi. Terdiri dari Bank Mandiri sebanyak 60%, Askes 20%, Jasindo 10% dan PT Kimia Farma 10%. Bank Mandiri berencana mempertebal sahamnya di InHealth menjadi 80% pada akhir tahun nanti.

“Yang pasti, kami akan mengembangkan dan meningkatkan bisnis asuransi kesehatan yang selama ini kami jalani, sampai ada arahan baru dari pemegang saham, ya kami ikuti,” pungkasnya.

Di sepanjang 2012 silam, InHealth mengantongi pendapatan premi sekitar Rp 1,4 triliun. InHealth membidik pertumbuhan sekitar 20% atau menjadi Rp 1,6 triliun sampai akhir tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×