Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya memecahkan teka teki akuisisi dua bank. Isu ini sudah ada sejak awal tahun, semenjak regulator menyatakan semua bank umum telah memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyatakan terdapat aksi merger. Bank tersebut ialah PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).
Merujuk laporan keuangan bulanan per Januari 2023, Aset Nobu Bank mencapai Rp 21 triliun. Ditopang oleh penyaluran kredit senilai Rp 12,35 triliun pada bulan pertama tahun ini.
Baca Juga: OJK Buka Suara Terkait Rencana Merger MNC Bank (BABP) dengan Nobu Bank (NOBU)
Sedangkan total aset MNC Bank mencapai Rp 16,98 triliun pada Januari 2023. Adapun penyaluran kredit yang diberikan mencapai Rp 10,03 triliun pada satu bulan pertama.
Bila aksi merger ini rampung, maka bank hasil merger ini paling tidak telah memiliki aset senilai Rp 37,98 triliun. Penyaluran kredit sudah mencapai Rp 22,38 triliun.
Adapun pada September 2022, Bank MNC memiliki modal inti Rp 2,07 triliun. Sedangkan modal inti Nobu Bank hanya Rp 1,61 triliun. Bila modal inti ini digabungkan setidaknya bank hasil merger ini memiliki modal inti Rp 3,68 triliun.
"Merger dari Bank MNC dan Nobu Bank sudah ajukan rencana merger itu sebelum deadline (modal inti) pada 2022. Sudah ada tim merger dan langkah-langkah ke arah realisasi mergernya," ujar Dian secara virtual, Senin (27/2).
Dian menyatakan Bank MNC milik MNC group ini akan bergabung ke Nobu Bank milik Lippo Group. Dian menyatakan merger ini bagus karena kedua group ini memiliki ekosistem yang kuat dan saling mendukung.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Aset BSI Menyalip CIMB Niaga Jadi Bank Terbesar Ke-6, Ini Faktanya
"Isunya bukan persyaratan modal inti Rp 3 triliun tapi merger yang akan perkuat kedua bank itu. Karena MNC dan Lippo merupakan dua konglomerat yang sangat kuat," tambahnya.
Dian yakin kedua group ini bisa bersinergi yang baik dan komitmennya jelas. Lantaran OJK melihat kedua belah pihak tidak akan mundur bahkan mereka akan terus mempercepat merger ini hingga terjadi bank yang lebih kuat dari MNC dan Nobu yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
