Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
Ruby mengatakan, layanan OTT pesan instan tak ada intervensi dari operator. Secara teoritis OTP langsung sampai kepada user. Namun yang patut menjadi perhatian, adalah banyak kasus pembajakan atau penguasaan akun WhatsApp.
Orang yang tak bertanggung jawab tersebut menggunakan aplikasi tertentu akan mampu dengan mudah menguasai Whatsapp. “Jika bank tidak percaya kepada pihak ketiga karena ada isu SIM swap kemarin, alasan keamanan belum tentu sesuai untuk melakukan migrasi pengiriman OTP dari SMS ke OTT pesan instan. Perpindahan OTP ke OTT itu tak efektif dan tidak optimal untuk isu keamanan. Menguasai aplikasi OTT pesan instan jauh lebih mudah ketimbang menguasai SMS,” terang Ruby, dalam pernyataan tertulis ke Kontan.co.id, Senin (10/8) malam.
Ia berharap, baik perbankan maupun e-commerce dapat mengutamakan faktor keamanan pelanggan di atas faktor lain. Sehingga jangan sampai masyarakat dirugikan. Dan perbankan atau e-commerce jangan enyalahkan masyarakat jika ada pembobolan rekening nasabah akibat OTP yang dikirimkan melalui OTT pesan instan. “Jangan sampai di kemudian hari perbankan dan e-commerce menyalahkan pelanggan yang tidak mengamankan aplikasi OTT pesan instan,” tegas Ruby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News