Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Sebelumnya, MEI memiliki 454.153.125 saham Bank Artos. Setelah pelaksanaan rights issue kepemilikannya bertambah menjadi 4.087.378.125 lembar saham.
WTT juga mengesekusi haknya. Dengan kepemilikan sebelumnya 13,35% (161.034.375 lembar), investor ini melakukan pembelian saham rights issue sebanyak 1.288.275.000 lembar.
Baca Juga: Jetway, Ephesus, Akta dan Qilora memborong saham Bank Artos, siapa mereka?
Sebelum rights issue, kepemilikan saham Bank Artos terdiri dari MEI 37,65%, WTT 13,35%, dan masyarakat 49%. Anika mengatakan, porsi kepemilikan MEI setelah rights issue bisa dilihat setelah final audit penjatahan yang akan dilaksanakan awal Mei 2020.
Padahal dalam keterbukaan di BEI pada 13 April 2020, ia menyebut porsi saham MEI setelah rights issue itu mencapai 66,7%.
"Keterbukaan itu mungkin saat proses rights issue masih berjalan, artinya belum semua pemegang saham exercise haknya. Untuk angka finalnya nanti dilihat awal Mei setelah final audit penjatahan," kata Anika.
Adapun 90% dana rigth issue tersebut akan digunakan untuk memperkuat permodalan dalam penyaluran kredit , sekitar 5% akan dipakai untuk investasi infrastruktur di bidang teknologi informasi, dan 5% lagi untuk investasi pada infrastruktur jaringan kantor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News