kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Paylater Kredivo Jaga Kredit Macet di Bawah 5%, Ini Strateginya


Kamis, 16 Januari 2025 / 06:10 WIB
Paylater Kredivo Jaga Kredit Macet di Bawah 5%, Ini Strateginya
ILUSTRASI. Pengguna sedang mengakses aplikasi Kredivo di smartphone.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater Kredivo melaporkan tingkat kredit macet (Non-Performing Financing/NPF) pada 2024 tetap terkendali di bawah 5%, sesuai batas aman yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

SVP, Marketing, and Communications Kredivo, Indina Andamari mengungkapkan, mayoritas pengguna Kredivo berasal dari kalangan usia 15–35 tahun. Sayangnya, kelompok ini juga menjadi penyumbang terbesar terhadap kredit macet.

Baca Juga: OJK Keluarkan Ketentuan Baru Terkait Pengguna BNPL, Ini Kata Indodana Finance

“Usia muda mendominasi pengguna Kredivo, yang sering dipengaruhi fenomena seperti Fear of Missing Out (FOMO), You Only Live Once (YOLO), hingga perilaku doom spending atau belanja impulsif tanpa pertimbangan matang,” jelas Indina, Rabu (15/1).

Psikolog Klinis Disya Arinda menambahkan bahwa perilaku konsumtif ini, jika tidak diimbangi pengelolaan keuangan yang baik, dapat meningkatkan risiko gagal bayar.

“Kuncinya adalah mengubah mindset penggunaan uang agar paylater dipakai secara bijak sesuai kebutuhan,” katanya.

Kredivo terus menjaga rasio NPF dengan memanfaatkan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) untuk credit scoring.

Baca Juga: OJK Rilis Ketentuan Baru Terkait Pembatasan Pengguna, Ini Kata Kredivo

Menurut Indina, SLIK membantu Kredivo dalam menilai kelayakan kredit calon pengguna serta memprediksi risiko gagal bayar.

Selain itu, penerapan prinsip responsible lending memastikan penyaluran kredit dilakukan secara proporsional sesuai kemampuan bayar pengguna.

"Manajemen risiko yang kuat menjadi kunci ekosistem kredit yang sehat dan bertanggung jawab,” ujar Indina.

Pada 2024, penyaluran pembiayaan Kredivo tumbuh signifikan, terutama dari sektor e-commerce, yang tetap menjadi kontributor terbesar, diikuti sektor offline.

Melihat tren paylater yang terus berkembang, Kredivo berencana memperluas layanan, termasuk ke sektor offline, agar lebih banyak kalangan usia dapat memanfaatkan layanan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×