Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian terus berinovasi memperluas akses masyarakat terhadap produk keuangan yang aman, inklusif, dan menguntungkan.
Salah satu langkah strategis yang kini menjadi sorotan adalah pengembangan Bullion Bank, terobosan besar yang memperkuat posisi Pegadaian di sektor logam mulia sekaligus mempercepat misi besar perusahaan #mengEMASkanIndonesia.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini Jumat (12/9): Galeri 24 Melonjak dan UBS Melorot
Sebagai pelopor Tabungan Emas, Pegadaian memiliki pondasi kuat dengan jaringan lebih dari 4.000 outlet di seluruh Indonesia serta platform digital yang terus berkembang. Modal ini menjadi kunci dalam mewujudkan Bullion Bank.
Bullion Bank sendiri merupakan institusi keuangan yang menyediakan layanan komprehensif terkait logam mulia, mencakup penyimpanan emas (custodian), perdagangan emas fisik dan digital, pembiayaan berbasis emas (gold-backed financing), hingga layanan hedging dan clearing.
Head of Bullion Business Division Pegadaian Kadek Eva Suputra menjelaskan, salah satu alasan pendirian Bullion Bank adalah tingginya jumlah idle gold di dalam negeri, yang diperkirakan mencapai 1.800 ton.
Padahal, Indonesia merupakan produsen emas terbesar ke-8 di dunia.
Baca Juga: Harga Emas Naik, Pegadaian Catat Lonjakan Tabungan Emas Hingga 132%
“Dengan kehadiran Bullion Bank, masyarakat tidak hanya bisa membeli atau menabung emas, tapi juga mengakses layanan keuangan berbasis emas secara lebih luas dan terstruktur,” ungkap Kadek kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Pegadaian sendiri sudah lama fokus pada layanan gadai dan logam mulia. Tabungan Emas, misalnya, memungkinkan masyarakat menabung mulai dari 0,01 gram.
Kini, Pegadaian juga menawarkan produk setor emas fisik untuk menyerap emas masyarakat, di samping top up tabungan emas dengan uang tunai.
Minat masyarakat pun terus meningkat. Saat ini, total deposito emas Pegadaian mencapai 1,3 ton, sementara tabungan emas sudah terkumpul sebanyak 13,8 ton.
Permintaan terhadap deposito emas juga dinilai tinggi, lantaran menjadi instrumen investasi aman dan stabil.
“Emas dapat menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi sekaligus alat bantu pembiayaan, khususnya bagi UMKM. Generasi muda pun kini bisa mulai belajar investasi emas sejak dini lewat platform digital,” tambah Kadek.
Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional, Pegadaian Manjakan Nasabah dengan Berbagai Promo Menarik
Untuk menjamin pasokan, Pegadaian bekerja sama dengan perusahaan tambang (primary market) dan menyerap emas dari masyarakat (secondary market) melalui anak usahanya, PT Galeri 24.
Dengan dukungan tersebut, Pegadaian menargetkan total emas kelolaan mencapai 28 ton hingga akhir 2025, melalui optimalisasi deposito emas, perdagangan emas, pembiayaan emas, dan penitipan emas.
Kadek menegaskan, pengembangan Bullion Bank dapat menjadikan Pegadaian sebagai pusat perdagangan emas nasional, menyediakan alternatif investasi yang aman, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis aset riil.
Pegadaian juga berpotensi menjadi mitra strategis Bank Indonesia dalam membangun ekosistem emas yang efisien dan terintegrasi.
“Inisiatif Bullion Bank bukan sekadar strategi bisnis, melainkan bagian dari visi Pegadaian #mengEMASkanIndonesia, yakni membangun masa depan finansial masyarakat yang lebih kuat, inklusif, dan tangguh melalui kepemilikan emas,” pungkasnya.
Selanjutnya: 7 Karyawan Freeport Terjebak Longsor di Grasberg Masih Belum Ditemukan
Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini Periode 12-14 September 2025, Aneka Bawang Segar Diskon 20%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News